
Kukar, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong percepatan hilirisasi industri sebagai bagian dari strategi memperkuat perekonomian daerah yang bertumpu pada potensi sumber daya lokal.
Untuk tahun 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar menetapkan dua proyek utama sebagai fokus pengembangan, yaitu sektor pangan dan perikanan.
Dua proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik minyak makan merah di Kecamatan Kembang Janggut dan pabrik pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak.
Kedua fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal serta mengurangi ketergantungan pada pengiriman bahan mentah ke luar daerah.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menjelaskan bahwa pembangunan dua pabrik ini merupakan implementasi dari visi ekonomi Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin yang tertuang dalam RPJMD 2021–2026.
“Untuk pabrik rumput laut, alhamdulillah sudah 100 persen secara bangunan, tinggal tahap penyelesaian akhir saja. Sementara pabrik minyak makan merah masih dalam tahapan penyusunan DED dan penyiapan lahan, yang saat ini sudah clear,” ujar Sayid pada Rabu, 9 April 2025.
Ia menekankan bahwa proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) merupakan fondasi penting untuk memastikan perencanaan teknis yang matang sebelum masuk ke tahap pengadaan mesin.
Sayid juga menyebut pengalaman pembangunan pabrik rumput laut menjadi pelajaran berharga.
“Belajar dari pada pembangunan pabrik rumput laut, perlu waktu 6 tahun, yaitu sejak 2019 sampai tahun 2025 ini kita baru menyelesaikan, karena itu berdasarkan tuntutan anggaran pemerintah,” jelasnya.
Pabrik rumput laut kini telah memasuki tahap uji coba operasional dan diharapkan segera beroperasi penuh.
Kehadiran kedua pabrik ini dinilai akan meningkatkan daya saing sektor kelautan dan pertanian Kukar, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Selain mengejar pertumbuhan ekonomi, inisiatif ini juga dilihat sebagai langkah awal Kukar dalam memasuki tahap pembangunan industri berbasis komoditas unggulan lokal. (Adv)