
Kukar, infosatu.co – Meskipun produksi padi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami penurunan pada 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar justru semakin gencar membenahi sektor pertanian, terutama dalam penguatan infrastruktur irigasi serta penyediaan alat mesin pertanian (alsintan).
Langkah ini menjadi strategi utama untuk mempertahankan posisi Kukar sebagai lumbung pangan terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, mengungkapkan bahwa produksi padi pada tahun sebelumnya mencapai 106,55 ribu ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan dari 115,10 ribu ton GKG pada 2023.
Namun, pihaknya tetap optimis dapat meningkatkan produktivitas dengan berfokus pada lima faktor utama, yaitu air, benih, pupuk, penyuluh, dan alsintan.
“Air, benih, pupuk, penyuluh, dan alat mesin pertanian. Lima aspek ini tak boleh diabaikan,” ujar Taufik pada Selasa, 25 Maret 2025.
Ia menegaskan bahwa irigasi menjadi prioritas utama karena sistem pengairan yang optimal sangat berpengaruh terhadap hasil panen, terutama untuk padi yang bergantung pada ketersediaan air.
Selain itu, perhatian juga diberikan pada penyediaan benih unggul serta pemanfaatan pupuk berkualitas guna meningkatkan hasil panen.
Taufik juga menyoroti pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani agar dapat menerapkan teknik budidaya yang lebih modern dan efisien.
Sementara itu, pemanfaatan alsintan diharapkan dapat membantu menekan biaya produksi serta meningkatkan efisiensi dalam kegiatan pertanian.
“Dengan optimalisasi di lima sektor ini, kami yakin sektor pertanian Kukar bisa semakin maju dan menjadi pilar utama ketahanan pangan daerah,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, Pemkab Kukar berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan lima kawasan pertanian prioritas dengan luas total 8.000 hektare.
Kawasan ini tersebar di Kecamatan Marangkayu, Sebulu, Muara Kaman, Tenggarong, Loa Kulu, serta dua zona di Tenggarong Seberang.
Upaya ini semakin memperkuat peran Kukar sebagai tulang punggung ketahanan pangan di Kaltim.
Meskipun sempat mengalami penurunan produksi, Kukar tetap mempertahankan peringkat pertama sebagai daerah penghasil padi terbesar di provinsi ini. (Adv)