Samarinda, infosatu.co – Komisi III DPRD Kaltim melakukan rapat kerja (Raker) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim di Gedung E Kompleks DPRD Kaltim, Selasa (29/6/2021).
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry mengatakan bahwa raker ini lebih fokus ke penyerapan anggaran.
“Kita mengevaluasi daya serapnya dari anggaran mereka yang Rp 58 miliar itu baru terealisasi 10 miliar atau ekuivalen 18 persen,” ungkapnya.
Komisi III meminta agar Dishub Kaltim meningkatkan daya serap anggarannya, karena sebentar lagi akan ada pembahasan APBD Perubahan.
“Mereka berjanji akan melakukan realisasi, ada yang masih tahap lelang dan lainnya. Jadi apa yang menjadi kendala program itu segera diselesaikan,” jelasnya.
Disinggung terkait alasan minim serapan, ia membeberkan bahwa alasan mereka karena adanya perubahan sistem.
“Jadi antara sistem keuangan yang memakai Simda dan kegiatannya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Tapi kan memang semua dinas mengalami itu, dengan waktu yang ada ini seharusnya bisa bergerak lebih cepat. Masa penyesuaian sistem lama,” terangnya.
Selain itu, Komisi III juga meminta Dishub apabila menyusun program ke depan bisa melihat visi dan misi gubernur.
“Jadi kelihatannya, banyak program mereka itu sifatnya studi Keinginan kami, kalau membuat perencanaan itu nyambung dengan realisasinya dan difollow up sampai terwujud,” ucapnya.
Salah satu contohnya studi tentang kereta api. Menurut Owi sapaan akrabnya, apakah mendesak melakukan studi tentang kereta api ini.
“Apakah mendesak membangun kereta api, jadi kita ingin kembali ke program prioritas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim AFF Sembiring berharap agar anggaran perubahan itu ada usulan dari pihaknya.
“Supaya kita bisa melakukan banyak kegiatan untuk masyarakat. Kalau bicara soal nominal, tadi saya mintanya banyak tapi kayaknya cuma Rp 10 miliar saja yang mau dikasih,” paparnya.
Ditanya terkait program prioritas Dishub, Sembiring membeberkan bahwa dirinya lebih fokus ke program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
“Jadi apa yang dibutuhkan masyarakat, pokoknya program tentang keselamatan bertransportasi dan keselamatan berlalu lintas,” tegasnya. (editor: irfan)
