Samarinda, infosatu.co – Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) mencatat jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut mencapai 221.340 orang pada Maret 2024. Jumlah itu mengalami penurunan sebanyak 9.730 orang dari tahun sebelumnya.
“Kaltim berada di posisi ketujuh terendah dengan angka (kemiskinan) sebesar 5,7 persen,” kata Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam keterangan resminya dikutip laman resmi Diskominfo Kaltim, Senin (1/7/2024).
Bila dilihat dari sebaran persentase penduduk miskin antara wilayah perkotaan dan pedesaan, terdapat disparitas yang masih cukup tinggi.
Tingkat kemiskinan di perkotaan turun sebanyak 0,2 poin, sementara di pedesaan turun sebanyak 0,5 poin. Penurunan di pedesaan relatif lebih cepat, diharapkan terjadi konvergensi kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2024, komoditi makanan menyumbang sebesar 70,8 persen terhadap garis kemiskinan. Sedangkan non-makanan hanya menyumbang 29,1 persen.
Beras masih menjadi penyumbang terbesar, yakni sebesar 17,4 persen di perkotaan dan 19,8 persen di pedesaan. Rokok kretek filter menjadi kontributor terbesar kedua dengan sumbangan 13,9 persen di perkotaan dan 16 persen di pedesaan.
Di perkotaan, komoditi terbesar selanjutnya adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan mi instan. Masing-masing dengan kontribusi sebesar 4,7 persen, 4,1 persen, dan 2,8 persen.
Sedangkan di pedesaan komoditi terbesar selanjutnya adalah telur ayam ras yang menyumbang 4,1 persen, daging ayam ras (3,1 persen), dan mi instan (2,7 persen).