infosatu.co
PARIWISATA

Berkontribusi Terhadap SGDs, Ekowisata Sungai Hitam Lestari Dikaji Menuju Ekoparian

Teks : Kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara

Kutai Kartanegara, infosatu.co – Kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sedang dikaji untuk menuju tahap pengembangan ekoriparian.

Langkah ini karena kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari berkontribusi terhadap upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, atau Sustainable Development Goals (SGDs) dalam menghapus kemiskinan dan menjaga ekosistem darat.

Ekowisata merupakan wisata berbasis alam yang menekankan pembelajaran lingkungan dan memastikan lingkungan tidak dirusak wisatawan atau kegiatan wisata.

Sedangkan ekoparian adalah kombinasi kegiatan restorasi sempadan sungai dengan kegiatan penurunan beban pencemaran khususnya dari limbah domestik dan sampah. Selanjutnya, menjadikan suatu tempat sebagai pusat edukasi lingkungan dan ekowisata sungai.

Upaya ini sesuai dengan saran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada saat sesi penilaian Proper Emas tahun lalu.

“Saat ini kami sedang mengkaji lebih lanjut untuk pemenuhan indikator lokasi ekoriparian,” Head of Comrel & CID PHI Zona 9 Elis Fauziyah.

“Kami juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan beberapa instansi pemerintah guna kerja sama pengembangan dan validasi indikator-indikator tersebut,” lanjutnya.

Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari mencakup berbagai aspek mulai dari konservasi bekantan, penggunaan panel surya, hingga penanaman hutan mangrove. Sejak awal pelaksanaan program, populasi bekantan dan konservasinya telah mencapai 400 ekor.

Selain itu, aspek penggunaan panel surya dan penanaman hutan mangrove berdampak positif terhadap lingkungan. Kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon masing-masing sebanyak 51 ton CO2eq per tahun dan 175,3 ton CO2eq per tahun.

“Penggunaan panel surya Energi Baru Terbarukan (EBT) membuat pokdarwis dapat menghemat biaya listrik Rp1,2 juta per tahun,” jelasnya.

Selain itu, Bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari, pokdarwis akan memberikan kegiatan utama berupa susur sungai yang menjelaskan tentang pariwisata berkelanjutan.

Dengan kemajuan wisata tersebut, pokdarwis memiliki pendapatan Rp70 juta per tahun. Uang sebanyak itu diperoleh dari biaya jasa susur sungai kepada 1.200 wisatawan yang datang setiap tahunnya. Sebanyak 50 persen wisatawan yang berkunjung itu dari mancanegara.

Perwakilan Muspika Samboja, Sertu Andri, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian dari PEP Sanga Sanga kepada masyarakat Kecamatan Samboja. Perhatian itu baik secara umum maupun kepada Pokdarwis Sungai Hitam Lestari yang dipimpin Aidil Amin.

”Sebagai masyarakat Samboja, kami mendapatkan hal-hal bermanfaat dengan adanya kegiatan PEP Sanga Sanga melalui Program Ekowista di Sungai Hitam ini,” kata Andri.

“Berkat bimbingan dari Pertamina, kawasan ini menjadi lebih bagus, tingkat kunjungan wisatawan semakin tinggi sehingga juga berdampak terhadap roda ekonomi di daerah sekitar,” tutupnya.

Related posts

Warga NTT Kagum Melihat Teras Samarinda

Dewi

Mengenal Kawin Culik, Warisan Budaya Suku Sasak di Lombok

Emmy Haryanti

Berkunjung ke Sade, Desa Adat Suku Sasak di Lombok Tengah

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page