Samarinda, infosatu.co – Umat Islam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita. Mereka memadati masjid-masjid untuk melaksanakan salat Isya berjamaah yang disambung dengan salat tarawih perdana, Senin (11/3/2024).
Suasana seperti ini, salah satunya berlangsung di Masjid Agung Pelita, Jalan Pelita Kelurahan Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda. Warga berbondong-bondong datang ke masjid untuk melaksanakan ibadah sunah sebagai tanda mulai berlangsungnya bulan Ramadan.
Sehari sebelumnya atau Minggu (10/3/2024) malam, sebagian umat Islam di Kota Tepian lebih dulu memulai salat tarawih berjamaah. Hal ini karena adanya perbedaan dalam menentukan permulaan Ramadan oleh para kelompok Islam di masyarakat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda KH Muhammad Mundzier dalam cerawahnya menyampaikan bahwa perbedaan memulai puasa antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) janganlah dijadikan sebuah masalah.
“Tidak perlu kita permasalahkan perbedaan memulai puasa, malam ini kita menyelenggarakan tarawih pertama kalinya penuh dengan rahmat Allah,” katanya.
Pada tarawih perdana itu, Mundzier merasa senang karena seluruh saf Masjid Agung Pelita dipenuhi jemaah. Hal ini menunjukkan antusiasme warga Samarinda menyambut bulan suci Ramadan. Ia berharap hal ini akan terus berlangsung sampai hingga akhir bulan puasa.
“Masjid ini lebih penuh daripada salat Jumat. Bukan hanya masjid ini, tapi juga masjid-masjid lainnya di sekitar Kota Samarinda, ini adalah rahmat dan berkah dari Allah SWT,” jelasnya.
Selain itu, perwakilan pengurus Masjid Agung Pelita ini juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh jemaah yang hadir malam itu.
“Insyaallah, selama bulan Ramadan Masjid Agung Pelita akan mengadakan kegiatan berbuka puasa bersama yang dihadiri kurang lebih 250 – 300 jemaah,” pungkasnya.
Terakhir, ia menginformasikan bahwa Masjid Agung Pelita juga akan mengadakan tadarus Al-Qur’an di setiap harinya. Kegiatan itu juga disertai dengan tausiyah dan talim oleh ustaz-ustaz yang berbeda.
