kami juga mengingatkan seluruh anggota rombongan untuk saling menjaga dan berkoordinasi secara aktif selama berada di kota suci ini agar jamaah tidak tersasar.
“Untuk meminimalisir agar tidak terjadi kehilangan atau jamaah haji tersesat. Pertama ketika tiba di Madinah, kami komunikasi dan koordinasi dengan ketua rombongannya saat pembagian kunci hotel, ” kata Zaenal Muttaqin.
Zaenal mengatakan pihaknya juga akan mengoptimalkan tugas layanan pembimbing ibadah (bimbad). “Bimbad sektor (Madinah) berkoordinasi dengan bimbad kloter untuk mengingatkan ke jamaah terkait nama hotel dan nomor pintu Masjid Nabawi, ” kata dia.
Dia mengatakan dalam beribadah Arbain atau sholat wajib 40 kali waktu di Masjid Nabawi sebaiknya jamaah pergi dari hotel secara berkelompok, jangan sendiri-sendiri.
Dia mengatakan jika jamaah tersasar sampai keluar dari kelompoknya dan berada di luar pelataran Masjid Nabawi. Diimbau masuk kembali ke area masjid untuk memudahkan pencarian.
“Kami ingatkan ketua kloternya agar mereka yang sudah keluar dari pelataran Masjid Nabawi. Dan tidak tahu posisinya, kita berharap agar mereka masuk kembali ke masjid. Di situ banyak petugas, dan petugas bisa mengarahkan posisi hotelnya, ” kata dia.
Data Sistem Komputerisasi dan Infromasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) hingga Jumat (14/7/2023). Sebanyak 26.126 jamaah gelombang kedua dari 69 kloter sudah tiba di Madinah dari Makkah.