Untuk asupan makanan, kata Arif, pihaknya akan menyediakan bubur ayam dan protein yakni makanan berserat tinggi yang baik untuk lansia.
“Insya Allah kita sudah siapkan layanan lansia untuk para jamaah yang masuk kategori usia lanjut,” ungkap Arif.
“Kita kerja sama dengan kawan kawan dari KKHI. Insya Allah di gelombang dua ini para jamaah lansia akan mendapatkan pelayanan sesuai yang mereka butuhkan,” kata dia.
Bubur Ayam untuk Jamaah Lansia
Menurut Arif, penyediaan bubur ayam untuk jamaah haji lansia ini merupakan inisiatif dari petugas.
“Insya Allah mohon doanya kelancaran menyiapkan bubur ayam. Kami sudah menyiapkan peralatannya rice cooker, blender, dan lain lain kita siapkan,” katanya.
Untuk teknis penyediaannya, lanjut Arif, karena jamaah haji berada di masing-masing sektor maka pengolahannya di wilayah setempat. Hal itu untuk mempermudah membagikannya.
“Kita sudah bertemu kemarin dengan Kasektor, bisa memasak di masing-masing sektor sehingga memudahkan pengolahannya, kemudian membagikannya untuk jemaah lansia,” ucapnya.
Jamaah Mendapat Bubur Satu Hingga Dua Kali
Arif menjelaskan terpilihnya bubur sebagai asupan makanan jemaah haji lansia merupakan hasil dari rapat bersama tim pemantau dan stafsus.
“Ternyata bubur kacang ijo sangat memengaruhi pencernaan bagi lansia sehingga sepakat untuk tidak menerus. Selain bahannya juga susah kami dapat. Susu juga ternyata langsung ada reaksi sehingga tidak cocok bagi umumnya lansia, yang paling sepakat adalah bubur ayam,” paparnya.
Bubur ayam untuk jamaah lansia ini, rencananya memberikan satu hingga dua kali dalam sehari. Sebab selain bubur, pihaknya juga akan memberikan biskuit lunak.
“Bubur ayam karena dia bisa lebih lunak dan ada kuahnya kaldunya sehingga itu akan menambah cita rasa bagi para jemaah lansia dan mereka bisa menikmati konsumsi di mana mereka menginap di Madinah,” jelasnya.
Arif mengimbau kepada jamaah lansia untuk tidak setiap saat ke Nabawi. Meski demikian, pihaknya akan tetap memfasilitasi jika ada jemaah haji yang ingin ke Raudhah dan Masjid Nabawi.
“Kita sempatkan waktu tertentu dengan kursi roda untuk ke Nabawi selama 9 hari tersebut sehingga mereka bisa mengetahui oh Nabawi seperti ini. Kita tetap upayakan kalau memang ada keinginan ke Nabawi kita fasilitasi,” ujarnya.