Imam Syafii dalam Ensiklopedi Haji dan Umrah menguraikan sejumlah sunnah-sunnah wukuf yang perlu diperhatikan. Sunnah-sunnah wukuf ini mencakup tata cara berdiri di Arafah, doa-doa yang sunnah, serta berpuasa pada hari tersebut. Menjalankan sunnah-sunnah wukuf tersebut memberikan keutamaan dan memperkaya pengalaman spiritual dalam ibadah haji.
Hal yang Disunnahkan Saat Wukuf
Menjalankan sunnah-sunnah wukuf memberikan keutamaan dan memperkaya pengalaman spiritual dalam ibadah haji. adapun beberapa hal yang disunnahkan yaitu:
- Pertama, sunnah bagi laki-laki berwukuf di tempat Rasulullah SAW melaksanakan wukuf, yakni di As-Sakharat Al Kibar yang berada di bawah Jabal Rahmah. Jika tidak mampu, cukup di tempat yang dekat dengan tempat wukuf Rasulullah SAW tersebut. Sedangkan bagi wanita, sunnah wukuf di tepi tempat wukufnya Rasulullah SAW dan ebih baik juga memakai tandu.
- Kedua, memperbanyak doa apa saja, zikir, maupun tahlil. Mengangkat tangan tidak sampai melewati kepala. Memulai doa dengan pembacaan tahmid, tasbih, dan shalawat kepada Rasulullah SAW.
- Ketiga, mensucikan niat. Tidak memakan kecuali yang halal, bersikap tunduk dan rendah hati.
- Keempat, menjaga sikap khusyuk. Menghindari hati dan ingatan dari segala urusan lain sebelum melaksanakan wukuf. Tidak wukuf di jalan umum.
- Kelima, suci dari hadats dan najis, menutup aurat, menghadap kiblat, berkendaraan bila memungkinkan, tidak menghardik pengemis atau menghina makhluk Tuhan lainnya, tidak berbantah-bantahan, dan tidak saling caci maki.
- Keenam, wukuf hingga matahari terbenam. Sehingga memperoleh dua waktu antara siang dan malam.
Dalam wukuf, jamaah haji memperoleh momen yang luar biasa, menghadap Allah dengan hati penuh kesungguhan dan suci, ibadah wukuf, puncak spiritualitas yang memuliakan diri.