Namun, pemerintah Indonesia memberikan anjuran kepada jamaah haji Indonesia untuk tidak melaksanakan tahap tarwiyah.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman, mengatakan, sesungguhnya pemerintah tidak menganjurkan jamaah haji melaksanakan tarwiyah.
Kondisi Cuaca Sangat Panas
Karena kondisi cuaca yang sangat panas, terlebih banyak jamaah haji Indonesia yang sudah lanjut usia (lansia).
“(Jika ikut tarwiyah) khawatir sebelum puncak haji ketika mereka melaksanakan tarwiyah banyak jamaah haji yang sakit,” kata Khalilurrahman di Makkah, Ahad (18/6/2023) malam.
Jamaah haji ketika wukuf di padang Arafah seharusnya melaksanakan puncak dari ibadah haji. Tapi karena ikut tarwiyah kemudian kelelahan dan sakit, maka mereka tidak bisa ibadah saat wukuf.
“Jadi kami tidak merekomendasikan jamaah haji, apalagi jamaah haji yang lansia untuk melaksanakan tarwiyah,” ujar Khalilurrahman.
Jamaah Mengidap Infeksi Saluran Pernafasan
Khalilurrahman menegaskan, mereka yang memaksakan diri untuk ikut tarwiyah, pemerintah Indonesia tetep meminta semacam pertanggungjawaban kepada mereka. Jadi mereka yang memutuskan melaksanakan tarwiyah harus siap menerima segala konsekuensinya.
“Ketika jamaah haji melaksanakan tarwiyah maka ada konsekuensi yang mereka timbulkan seperti masalah konsumsi, penginapan, itu sudah di luar tanggungan pemerintah,” jelas Khalilurrahman.
Berdasarkan data penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi tahun 2023 per 18 Juni 2023 atau hari ke-26 penyelenggaraan ibadah haji. Terhitung 82 jamaah haji telah wafat.
Sebanyak 34.763 jamaah haji terdeteksi mengidap infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), 24.012 jamaah haji terdeteksi mengidap Hipertensi, dan 9.224 jamaah haji terdeteksi mengidap myalgia atau nyeri otot (pegal-pegal).