Salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak dari jamaah haji adalah penyakit jantung. Hingga hari ke-25 penyelenggaraan ibadah haji, terdapat 42 dari 78 jamaah haji yang meninggal di Arab Saudi tersebabkan oleh penyakit jantung.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Penanggung Jawab Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr. Muhaimin Munizu menyampaikan bahwa penyakit jantung karena beberapa faktor risiko seperti usia dan penyakit komorbid.
Muhaimin menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki usia di atas 45 tahun pada laki-laki dan di atas 55 tahun pada wanita berisiko terkena penyakit jantung.
Dari segi usia, fenomena peningkatan jumlah jamaah haji lansia tahun ini, menjadi peringatan pada pemantauan pelayanan kesehatan terutama terkait penyakit jantung.
“Faktor risiko kedua adalah penyakit komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan kolesterol yang dapat menimbulkan risiko terkena penyakit jantung. Melalui Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) banyak jamaah haji lansia kita memiliki penyakit penyerta tersebut.” Kata Muhaimin di Makkah, Ahad (18/6/2023).
Jamaah Terapi Penyakit Jantung Koroner
Muhaimin menyampaikan bahwa ada juga jamaah haji yang sudah dalam terapi penyakit jantung koroner atau dengan gagal jantung.
Oleh karenanya jamaah haji dengan riwayat penyakit jantung dan faktor risiko. Menjadi prioritas bagi petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan terus menerus.
Selain faktor risiko, jamaah haji perlu mewaspadai faktor pencetus terjadinya gangguan akut pada jantung atau lebih terkenal dengan serangan jantung. Seperti aktifitas fisik yang melampaui kemampuan hingga menimbulkan kelelahan, istirahat yang kurang, dan tertambah dengan cuaca ekstrem.