Samarinda, infosatu.co – Kasus positif Covid-19 di Kaltim semakin bertambah setiap harinya, bahkan beberapa hari lalu mencapai angka 756 kasus pada 27 Januari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim dr Padilah Mante Runa mengatakan bahwa kenaikan kasus positif itu paling banyak berasal dari klaster rumah tangga.
“Misalnya di rumah itu, ada anak yang terpapar. Kemudian, ayahnya terpapar dari si anak dan membawa itu ke kantor. Kalau ditelusuri itu paling banyak dan penyebarannya sangat cepat sekali,” ungkapnya saat ditemui infosatu.co di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (28/1/2021).
Dengan penambahan kasus positif ini membuat beberapa rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 over kapasitas, apalagi jika penambahan kasus semakin hari, semakin meningkat.
“Soal rumah sakit yang sudah penuh terutama di Samarinda, saya sudah bicarakan dengan dr David. Karena sudah sebulan yang lalu kita ajukan soal penambahan tempat tidur ini, tapi terkendala dengan tenaga kesehatan (nakes),” jelasnya.
Padilah akan melakukan rapat dengan BPKAD yang memegang kendali keuangan untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT). Ia mengusulkan untuk merekrut relawan Covid-19, sebab pegawai tidak mencukupi apalagi jika ada penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19.
“Jadi rencananya kita rekrut relawan khusus untuk Covid-19, dr David bilang jika pihaknya akan buka ruangan seumpanya ada penambahan nakes, yang dibutuhkan sekarang itu bukan dokter tapi perawat minimal 100 orang,” paparnya.
Sementara itu, Direktur RSUD AW Syahranie David Hariadi Masihoer mengatakan jika ruangannya sudah ada namun belum tersetting untuk ruang isolasi tekanan negatif.
“Sekarang kita buat jadi ruang isolasi tekanan negatif, kemudian kami juga membuat jalur khusus untuk pasien. Selama ini ruangan pasien masuk itu kan di jalur umum, jadi kita membuat jalur khusus keluar dan itu sudah selesai,” terangnya.
Ditanya berapa banyak penambahan ruang Covid-19, David membeberkan jika ada penambahan 40 tempat tidur nantinya. Keadaan ruang ICU Covid-19 yang penuh kemungkinan juga akan ada penambahan.
“Kita hitung tenaganya dulu, kalau kemampuan kita bisa menambah hingga 15 tempat tidur untuk ruang ICU ini. Tapi kita lihat lagi nakesnya, masalahnya adalah SDMnya kurang. Kalau untuk sekarang nakes yang ada cukup, cuman memang kalau ditambah lagi kapasitasnya maka kita harus menghitung lagi jumlah perawatnya. Kita masih mencari nakes dan ini yang susah,” tegasnya. (editor: irfan)
