infosatu.co
DPRD KALTIM

Rizky: Kaltim Butuh Perda Industri Ekonomi Syariah

Samarinda, infosatu.co – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Siti Rizky Amalia berharap ada perda tentang industri ekonomi syariah di Kaltim. Hal itu ia sampaikan usai acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Hotel Mercure Samarinda, Kamis (25/5/1023).

“Kalau menurut saya penting payung hukum tentang industri ekonomi syariah di Kaltim,” ungkap politikus PPP ini.

Ia juga meminta pemerintah provinsi untuk menyosialisasikan pentingnya menangkap peluang ini.

“Bahwa potensi industri ekonomi syariah kita cukup besar. Tinggal kita kembangkan,” ungkapnya.

Ia berharap, melalui FESyar KTI 2023, industri ekonomi syariah di Kalimantan Timur akan semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Benua Etam. Festival ini juga menjadi ajang untuk memperluas jaringan kerja sama antara pelaku industri ekonomi syariah, pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

“Kami berharap, BI, Stakeholder terkait lebih sering-sering mengadakan kegiatan semacam ini,” harapnya.

Rizky menyampaikan harapannya agar pemerintah provinsi terus mendorong dan menyosialisasikan pentingnya pengembangan industri ekonomi syariah. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan memanfaatkan potensi tersebut, Kalimantan Timur dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan.

“Kalau menurut kami butuhnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang keuntungan industri ekonomi syariah di Kaltim,” tandasnya.

FESyar sendiri merupakan Festival Ekonomi Syariah yang digelar di tiga kawasan, yaitu Kawasan Jawa, Sumatera, dan Kawasan Timur Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua). Festival ini menjadi bagian dari rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), yang akan mencapai puncaknya pada bulan Oktober 2023.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Ricky P Gozali menyebutkan bahwa tahun ini FESyar Kawasan Timur Indonesia akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur pada 25-28 Mei 2023 secara hybrid. Tema yang diangkat dalam FESyar ini adalah “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi KTI yang Inklusif”.

Rangkaian acara FESyar KTI terdiri dari tiga bagian utama, yaitu opening ceremony, Sharia Forum, dan Sharia Fair. Sharia Forum, yang akan diadakan pada 25-27 Mei 2023 di Hotel Mercure Samarinda, merupakan seminar dengan topik pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Acara ini banyak topik-topik kita bicarakan yang sangat terkini, seperti digitalisasi, sertifikasi halal, pemberdayaan ZISWAF, perkembangan usaha pesantren, dan blue print ekonomi dan keuangan syariah secara umum,” tuturnya.

Selanjutnya, menurutnya, Sharia Fair akan dilaksanakan pada 26-28 Mei 2023 di Big Mall Samarinda. Acara ini akan menampilkan produk-produk UMKM binaan Bank Indonesia dari seluruh Kaltim, serta menyelenggarakan coaching clinic sertifikasi halal gratis, talkshow edukatif, business matching, fashion show muslim, kompetisi, dan pertunjukan seni Islami.

Sebagai bagian dari persiapan FESyar KTI 2023 telah diselenggarakan sejumlah pre-event di Kalimantan Timur, antara lain lomba-lomba seperti lomba ponpes unggulan, lomba ZISWAF, lomba wirausaha muda syarlah, lomba dakwah ekonomi syarlah antar pesantren, lomba konten ekonomi syariah, kompetisi kesenian Islam, lomba kalligrafi, lomba video wisata halal se-KTI, dan Fashion Design Competition (IN2MOTION Fest).

Selain itu, dalam rangka Road to FESyar KTI di Kalimantan Timur, telah diselenggarakan sertifikasi pendamping proses produk halal yang merupakan kerja sama antara Bank Indonesia dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Produk Halal (LP3H) Universitas Islam Negeri Sunan Idris (UINSI) dan LP3H Universitas Mulawarman. Sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas produk halal di Kalimantan Timur.

“FESyar KTI 2023 diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan inovasi dalam ekonomi dan keuangan syariah, terutama melalui digitalisasi. Hal ini penting untuk menjawab tantangan zaman dan meningkatkan aksesibilitas serta inklusivitas ekonomi syariah bagi masyarakat Kalimantan Timur,” terangnya.

Related posts

2.586 Jemaah Kaltim Wukuf, Firnadi Serukan Keteladanan Sepulang Haji

Adi Rizki Ramadhan

Firnadi: UMKM Harus Jadi Prioritas Utama RPJMD Kaltim

Adi Rizki Ramadhan

Swasembada Pangan, Ananda: Banyak Lahan Tidur dan Minim Petani Muda di Kaltim

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page