Samarinda, infosatu.co – Komisi IV DPRD Kota Samarinda menggelar rapat dengar pendapat bersama Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda untuk membahas capaian program 2025 serta usulan anggaran perubahan.
Dalam rapat tersebut, DPRD memberikan apresiasi atas sejumlah program yang telah dijalankan Disporapar, sekaligus menyampaikan sejumlah usulan untuk pengembangan sektor pariwisata kota.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ismail Latisi mengaku puas dengan langkah Disporapar khususnya terkait pembinaan atlet lokal. Menurutnya, saat ini Samarinda tidak lagi mengandalkan atlet dari luar daerah untuk ajang kejuaraan.
“Sekarang atlet kita sudah asli warga Samarinda, tidak lagi impor dari luar. Ini sesuatu yang kita apresiasi, karena putra-putri daerah sudah mampu mewakili kota kita di berbagai kejuaraan baik tingkat provinsi maupun nasional,” ungkpnya pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Selain itu, Ismail juga menyoroti program pengembangan pariwisata seperti Festival Mahakam, Festival Kampung Ketupat dan lainnya.
Ia berharap program ini terus berlanjut secara rutin setiap tahun untuk meningkatkan daya tarik wisata Samarinda.
Meski begitu, DPRD juga memberikan masukan agar pemerintah kota lebih serius memperhatikan kenyamanan wisatawan terutama di kawasan Citra Niaga.
Salah satu usulan yang disampaikan adalah standarisasi harga di kafe-kafe agar tidak memberatkan pengunjung.
“Kami menerima keluhan dari masyarakat harga di beberapa kafe terlalu tinggi, kalau pengunjung merasa tidak nyaman mereka tidak akan datang lagi,” katanya.
“Kalau standar harga dibuat wajar, orang akan datang kembali, bahkan mengajak yang lain,” jelas Ismail.
Sementara itu, Kepala Disporapar Samarinda Muslimin menyampaikan pihaknya sudah melaporkan capaian program dan rencana kerja ke depan.
Pihaknya Disporapar Samarinda mengelola lima bidang strategis, termasuk pengembangan wisata di kawasan Teras Kota dan Citra Niaga agar semakin ramai pengunjung.
“Sampai hari ini tidak ada kendala berarti, karena kami selalu mengedepankan kerja kolaboratif, baik internal maupun eksternal,” katanya.
“Tahun 2026 nanti, kami sedang merumuskan berbagai event agar dua destinasi unggulan, yakni Citra Niaga dan Teras, makin hidup dengan aktivitas ekonomi dan kunjungan wisata,” jelasnya.
Melalui sinergi bersama DPRD, Disporapar berharap pengembangan sektor pariwisata dan kepemudaan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi kreatif dan menjadikan Samarinda sebagai kota yang lebih atraktif bagi warga maupun wisatawan.
