Bontang, infosatu.co – Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispopar) Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong generasi muda agar siap menghadapi era digital dan persaingan global.
Melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan pembinaan kepemudaan, Dispopar menekankan pentingnya digitalisasi dan inovasi sebagai bekal menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala Bidang Pemuda Dispopar Bontang, Kaltim, Idhamsyah, mengatakan, bahwa hampir seluruh kegiatan di bidang pemuda kini diarahkan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi pelayanan publik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Setiap kegiatan yang kita lakukan arahnya sudah ke digitalisasi. Seperti pelatihan dan seminar, semua dilakukan secara online, sudah tidak lagi menggunakan kertas fisik. Itu bentuk kepedulian kita terhadap perubahan menuju era digital,” tutur Idhamsyah belum lama ini.
Ia menjelaskan, dalam setiap kegiatan pembinaan, para peserta tidak hanya diberikan materi seputar kepemimpinan dan organisasi, tetapi juga diajarkan cara mengembangkan inovasi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja.
“Kami ajarkan bagaimana mengembangkan inovasi yang mereka miliki agar bisa dikembangkan ke depannya. Karena kemampuan berinovasi menjadi kunci agar pemuda tidak tertinggal,” tambahnya.
Menurut Idhamsyah, generasi muda yang saat ini berusia 16 hingga 30 tahun merupakan kelompok yang akan menjadi tulang punggung Indonesia pada tahun 2045 mendatang.
Karena itu, pembekalan keterampilan dan mental adaptif menjadi hal yang sangat penting.
“Kalau sekarang tidak kita bekali dengan kemampuan dan semangat inovasi, otomatis nanti 2045 mereka tidak akan jadi apa-apa. Pemuda sekarang harus bisa bergerak, berinovasi, dan mengiring perubahan,” jelasnya.
Ia berharap, semangat digitalisasi ini bisa menjadi titik awal lahirnya generasi muda Bontang yang tangguh, kreatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Jangan sampai hanya diam dan malas bergerak,” tegas Idhamsyah.
