Jakarta, infosatu.co – Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam debat publik ketiga atau pamungkas untuk Pilkada Samarinda 2024 bertajuk “Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dan Konektivitas Wilayah yang Berwawasan Lingkungan“ calon Wali Kota Andi Harun menegaskan pentingnya transportasi massal sebagai solusi untuk mengurai masalah ini.
Dalam debat yang berlangsung di Grand Studio Metro TV Jakarta, Kamis (21/11/2024), ia mengungkapkan bahwa rencana penggunaan transportasi massal akan mulai diterapkan pada tahun 2025.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya memerlukan infrastruktur, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas jalan raya.
“Secara teoritis, transportasi massal memang solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan. Namun, teori dan praktik di lapangan sering kali tidak berjalan selaras,“ katanya.
“Hal ini sudah terlihat di kota-kota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu, selain menyediakan infrastruktur, kita juga harus mengubah cara kita memanfaatkan jalan raya,” lanjut calon wali kota petahana ini.
Andi Harun juga menyebutkan bahwa Samarinda saat ini sedang melakukan pelebaran jalan sebagai langkah minimalis untuk memperbaiki konektivitas.
Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan jalan baru tidak cukup tanpa diimbangi dengan kesadaran masyarakat.
Sebelum pernyataan Andi Harun, calon Wakil Wali Kota Saefuddin juga menjelaskan bahwa kemacetan di beberapa wilayah seperti Jalan Bhayangkara disebabkan oleh pembangunan yang bersinggungan dengan drainase.
Ia optimistis, kemacetan lalu lintas tersebut akan berkurang seiring selesainya pembangunan. “Pada akhirnya, masyarakat harus menikmati fasilitas yang ada, seperti akses air bersih, jalan yang layak, dan ruang publik untuk aktivitas sehari-hari,” kata Saefuddin.
Rencana Andi Harun-Saefuddin ini menegaskan pendekatan terpadu dalam menangani kemacetan dan meningkatkan konektivitas di Samarinda.
Selain transportasi massal, pelebaran jalan, pembangunan infrastruktur baru, serta perubahan perilaku pengguna jalan menjadi bagian dari solusi yang mereka tawarkan.
Warga Samarinda kini menanti realisasi rencana tersebut. Jika berhasil, diharapkan dapat mengubah wajah kota menjadi lebih tertata dan nyaman.