Penulis : Mohammad – Editor : Sukri
Samarinda,infosatu.co-Budi Santoso (39) hanya bisa pasrah dan terdiam, saat polisi menangkapnya (4/10). Dia diamankan saat sedang menunggu pelanggannya di Gang Bahri, Jalan Rimbawan, Kecamatan Sungai Kunjang.
Didepan Gang Bahri, memang kerap dijadikan tempat transaksi.Pelanggannya hilir mudik menghampiri jalan sempit menuju rumahnya. Janji untuk bertemu, guna melakukan transaksi narkoba jenis sabu pada Jumat (4/10) menjadi aksi terakhir kalinya. Sekira pukul 15.00 Wita dengan santainya dia menunggu pelanggan didepan Gang Bahri. Seseorang datang menghampirinya, bukan seorang pelanggan melainkan petugas kepolisan satuan unit resserse kriminal polsekta sungai kunjang berpakaian sipil.
Dia yang tak menyadari petugas kepolisian datang dan langsung mengamankannya. Dari tangannya didapati satu paket sabu yang disembunyikan di dalam kotak rokok. Tidak sampai disitu, petugas kepolisian menggiring ke rumahnnya. “Dimana kamu sembunyikan? Ngaku?” tanya seorang petugas. “Dalam kamar pak,” sahut Budi sambil menuju kamar.
Saat kamarnya digeledah didapati kembali 12 paket sabu siap edar yang tersimpan dalam dompet biru. Selain 13 paket sabu, polisi juga mengamankan barang bukti sebuah handphone, yang digunakannya untuk transaksi jual beli barang haram tersebut.
“Dia (Budi) jualan sabu selalu di depan gang, tidak pernah di rumahnya karena ada istri dan anaknya” ucap Kompol I Gede Suardana Kapolsek Sungai Kunjang.
Sementara pelaku, mengatakan kepada awak media, mengakui jual sabu baru dua bulan, terpaksa lantaran tidak diterima kerja di tempat lain,” ucap Budi Santoso.
Ia harus bertanggung jawab di mata hukum, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kini Budi harus mendekam di sel tahanan Mapolsekta Sungai Kunjang dan terjerat Pasal 114 Undang-Undang Narkotika dengan masa hukuman paling lama 20 tahun kurungan badan.
