
Samarinda, Infosatu.co – Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) masih menghadapi kendala dalam menyediakan layanan rawat inap bagi masyarakat. Ketua Pengawas Rumah Sakit, Nidya Listiyono menyoroti tantangan tersebut.
Ia mengungkapkan perlunya pembaruan peralatan dan fasilitas sebelum layanan rawat inap dapat dimulai.
“Dengan situasi saat ini, rumah sakit belum bisa memberikan layanan rawat inap. Kami sedang mencari solusi dan mencari investor untuk mendukung operasionalnya,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (30/11/2023).
“Peralatan perlu diperbarui dan ruangan yang ada perlu direnovasi sebelum kami dapat memulai layanan ini,” lanjutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Kaltim itu menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah provinsi dan investor swasta. Hal ini untuk mengatasi kendala operasional serta memenuhi kebutuhan peralatan yang diperlukan.
“Kami berharap pemerintah provinsi dapat segera memberikan bantuan dan kami juga membuka peluang bagi investor swasta untuk turut mendukung agar Rumah Sakit Islam Samarinda dapat segera menyelenggarakan layanan rawat inap,” tambahnya.
Langkah-langkah ini dianggap penting untuk memastikan optimalnya operasional RSI Samarinda dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Selain itu, perluasan dan pembaruan fasilitas diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Politikus Partai Golkar itu berharap agar dana segera terkumpul dan mendapatkan dukungan yang diperlukan agar RSI Samarinda. Dengan demikian, layanan rawat inap segera tersedia demi layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.