Kutim, infosatu.co – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat integrasi pengembangan wisata dengan upaya konservasi orangutan.
Tidak hanya itu, konsep pengembangan ilmu pengetahuan juga diusung dalam upaya tersebut. Hal ini seperti yang berlangsung di Prevad Taman Nasional Kutai yang dikenal sebagai National Part of Kutai menjadi fokus pengamatan orangutan liar yang hidup bebas.
Di sana, menyajikan pengalaman alam yang autentik. Sejalan dengan kekhawatiran terhadap krisis habitat orangutan di Indonesia.
Upaya ini menjadi perhatian dalam pengembangan pariwisata dengan konsep perlindungan yang unik, bebas tanpa pemberian makan dan pembiakan alami.
National Part of Kutai bukan hanya destinasi bagi para pecinta alam.
Namun, juga berperan sebagai elemen penting dalam menjaga keberlangsungan satwa langka, terutama orangutan. Kabupaten Kutim tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi juga mempraktikkan konsep konservasi yang inovatif.
Di sini, orangutan dibiarkan mencari makan dan berkembang biak secara alami. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan pengalaman yang mendalam bagi wisatawan asing, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem.
Tidak hanya itu, flora dan fauna lainnya seperti tarantula, burung, pohon besar, monyet, biawak, Tarsius, hingga kadang-kadang buaya, menjadi daya tarik tambahan yang memperkaya pengalaman pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutim Nurullah menyatakan bahwa pariwisata menjadi salah satu sektor vital dalam menjaga keberlangsungan daerah. Keberagaman sumber alam, seni budaya, serta flora dan fauna menjadi modal utama yang dapat memajukan daerah ini.
“Maka sangat dibutuhkan sistem pariwisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan bukan ini hanya konsep, tetapi suatu keharusan,” ungkap Nurullah beberapa waktu lalu.
Nurullah menjelaskan bahwa prinsip-prinsip seperti partisipasi, kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya berkelanjutan, dan perhatian pada daya dukung menjadi dasar dalam mengelola pariwisata secara berkelanjutan.
“Kolaborasi antarsektor juga dianggap penting untuk dapat mengoptimalkan manfaatnya untuk kepentingan bersama, menciptakan harmoni antara perkembangan pariwisata dan pelestarian alam,” ujarnya.
Ia berharap prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan ini dapat memperkuat warisan alam dan keindahan lokal dapat dilestarikan dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi kemajuan Kutim.