Jakarta, infosatu.co – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku pernah menyampaikan usulan kepada Presiden Joko Widodo untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, KPK saat ini dinilai tidak lagi efektif memberantas korupsi di Indonesia. “Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, sudah dibubarin saja KPK itu pak, jadi menurut saya tidak efektif,” ungkap politikus PDIP tersebut, Senin (21/8/2023).
Ia berpendapat, KPK seharusnya lebih fokus turun langsung ke masyarakat dan menegakkan hukum di Indonesia. Salah satu tujuannya adalah memberantas pelaku korupsi hingga akar-akarnya.
“Hayo, kalian pergi ke bawah, lihat rakyat yang masih miskin, kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga, bohong kalau tidak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah kita buat, itu persoalannya,” ujarnya.
Selain itu, Megawati juga berbagi pengalaman tentang masalah yang pernah dihadapinya dengan KPK. Ia mencatat bahwa saat menjadi Presiden Republik Indonesia ke-5 pada periode 2001-2004, ia menghadapi tantangan mengenai 300.000 kasus kredit macet. Meskipun ia telah mendirikan KPK, tetapi ada ketidakpercayaan dari pihak KPK terhadap jumlah kasus tersebut.
“Saat saya krisis, kredit macet itu 300 ribu, saya disuruh menangani, setelah itu KPK sudah ada yang saya bikin sendiri. Waktu itu yang KPK ini tidak percaya, katanya mana mungkin 300 ribu kredit macet itu digugat, malak pengusaha-pengusaha ini, saya kira KPK kesini dong buktikan kalau saya malak, ini dunia modern, saya mau menaruh uangnya dimana, emangnya di karung?” mengungkapkan.
Megawati juga memaparkan terkait pembentukan KPK dan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2002 saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ia percaya bahwa Kejaksaan dan aparat kepolisian belum efektif dalam memberantas korupsi dan menganggap perlunya lembaga khusus untuk membersihkan korupsi di Indonesia.
Namun, Megawati mengkritik KPK masa kini yang dinilai lemah dan hanya mencari keuntungan pribadi.
Menurutnya, KPK tidak lagi fokus pada masalah rakyat yang masih hidup dalam garis kemiskinan. “Kalian hanya mencari keuntungan bagi diri kalian sendiri, saya yang bikin KPK saya yang bikin MK,” tegasnya.