Bandung, infosatu.co – Insiden penembakan di Distrik Beoga Papua oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) beberapa hari lalu masih menyisakan duka yang mendalam terutama bagi keluarga korban.
Untuk memberikan dukungan moral, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo pun mengunjungi langsung rumah duka salah satu korban atas nama Billy Garibaldi di Bandung, Jumat (11/3/2022).
Kedatangan Anggoro ini sekaligus menyerahkan santunan senilai Rp550 juta kepada ahli waris atas nama Lia Kurniawati yang merupakan istri korban.
Dirinya mengatakan santunan yang diserahkan ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) kepada seluruh pekerja di Indonesia.
“Kita bertemu Ibu Lia, menyampaikan belasungkawa dan juga santunan dengan total Rp550 juta yang terdiri dari santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), biaya pemakaman, manfaat Jaminan Hari Tua (JHT), manfaat Jaminan Pensiun (JP) berkala dan bantuan beasiswa untuk dua orang anak,” ungkapnya.
Hasil verifikasi yang diperoleh menyatakan, dari sembilan orang yang menjadi korban tindak kekerasan dari KST di Distrik Beoga Papua ini, empat orang di antaranya merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Tiga orang meninggal dunia dan satu orang berhasil selamat, saat ini sedang menerima perawatan di fasilitas PLKK rumah sakit kerja sama BPJS Ketenagakerjaan di Mimika, Papua.
“Untuk tiga orang peserta tersebut total santunannya Rp1,06 miliar. Sementara satu orang yang masih dalam perawatan di rumah sakit juga merupakan tanggungan BPJS Ketenagakerjaan sehingga peserta tersebut masih tetap dirawat dan direncanakan akan dibawa ke Jakarta agar lebih baik perawatannya,” jelasnya.
Firman, perwakilan keluarga yang menerima kunjungan tersebut mengucapkan terima kasih atas perhatian serta santunan yang diberikan.
“Saya atas nama keluarga almarhum Billy Garibaldi mengucapkan banyak terima kasih karena telah memberikan santunan secara tunai, terutama untuk beasiswa yang diberikan sampai kuliah. Kami tidak menduga sama sekali, ini sangat terasa manfaatnya bagi kami dan mungkin juga untuk pekerja lain yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.
Pada kunjungan tersebut, Anggoro didampingi oleh Andie Megantara selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial-Kemenko PMK dan Farel Sinaga (Head of HRGA) dari PT Palapa Timur Telematika, perusahaan tempat almarhum bekerja.
Berbicara mewakili perusahaan, Farel mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi kepedulian dan respon cepat dari BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, program ini benar-benar terasa manfaatnya bagi keluarga korban.
“Semoga apa yang diberikan ini dapat meringankan beban keluarga,” terang Farel.
Senada dengan itu, Andie Megantara berharap agar semua yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan bermanfaat terutama untuk pendidikan anak almarhum.
“Ini bukti bahwa BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk menyelesaikan pekerjaan yang sangat cepat. Semoga putra putri almarhum bisa selesai pendidikan hingga kuliah nanti,” tambah Andie.
Menutup kunjungannya, Anggoro mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, PT Palapa Timur Telematika sebagai pihak pemberi kerja/perusahaan, TNI dan Polri yang terlibat dalam operasi evakuasi korban. Dirinya berharap kejadian tersebut dapat diusut tuntas dan tidak terulang kembali.
“Kejadian ini mencerminkan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja. Karena kita tidak dapat menduga kapan musibah akan datang. Oleh karenanya, saya mengajak semua perusahaan dan pekerja untuk memastikan dirinya memiliki perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan,” tegas Anggoro.
Di tempat terpisah, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bontang Ramdani berpendapat bahwa ini menjadi salah satu contoh pentingnya jaminan perlindungan bagi semua pekerja.
“Tidak ada yang berharap terjadi risiko-risiko pekerjaan, tetapi tidak ada juga yang dapat menduga akan terjadi hal serupa. Semoga ini bisa menjadi bukti nyata pentingnya perlindungan Jamsostek bagi para pekerja,” terangnya.