Samarinda, infosatu.co – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Nurul Mu’minin, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Selasa, 2 September 2025 malam.
Itu terjadi saat ratusan jamaah dari berbagai kalangan berkumpul dalam acara Istigasah dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.
Jamaah memenuhi saf hingga ke barisan belakang, mengenakan busana putih yang menambah kesakralan acara.
Acara dibuka dengan tilawah Al-Qur’an oleh Ahmad Fadhil, peraih Juara II cabang Tahfidz 5 Juz dan Tilawah di MTQ Internasional Rabat, Maroko.
Ia melantunkan Surah Al-Ahzab ayat 21 yang menekankan pentingnya Uswatun Hasanah menjadikan Rasulullah sebagai teladan mulia.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, turut hadir bersama tokoh agama, masyarakat, hingga pejabat daerah.
Dalam sambutannya, Rudy menegaskan bahwa Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, tetapi momentum refleksi untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita berdoa agar Kalimantan Timur dan Indonesia senantiasa diberkahi keamanan, kedamaian, dan persatuan,” katanya.
“Peringatan Maulid Nabi harus kita maknai sebagai ajang meneladani akhlakul karimah Rasulullah yang penuh kasih sayang, jujur, adil, dan menjunjung persaudaraan,” ujar Rudy.
Rudy menegaskan bahwa kemajuan Kaltim tidak boleh hanya dilihat dari sisi infrastruktur dan ekonomi.
Menurutnya, pembangunan moral dan akhlak harus berjalan seiring agar keberkahan senantiasa hadir.
“Pembangunan fisik bisa tertib dan terukur, tetapi tanpa akhlak mulia, kemajuan itu tidak akan berarti. Dengan meneladani Rasulullah, kita bisa membangun Kaltim yang berkah,” tegasnya.
Pesan khusus disampaikan Rudy untuk generasi muda agar memiliki karakter kuat, cerdas, dan berakhlak mulia. Ia menegaskan bahwa Kaltim sebagai penyangga IKN membutuhkan generasi emas yang berdaya saing tinggi.
“Kita menuju Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas. Anak muda Kaltim harus mencontoh Rasulullah dengan karakter yang kokoh. Insya Allah akan lahir generasi unggul yang membawa daerah ini sejajar dengan bangsa-bangsa maju,” katanya.
Istigasah yang dipimpin para ulama berlangsung khidmat. Jamaah tampak larut dalam doa, mengangkat tangan memohon agar Kaltim dijauhkan dari perpecahan, diberikan keberkahan, dan tetap aman damai.
“Semoga kegiatan ini menjadi muhasabah bagi seluruh masyarakat Kaltim untuk tetap menjunjung nilai kebenaran, keadilan, serta menjaga persaudaraan,” tutup Rudy.
