Samarinda, infosatu.co – Progres pembangunan Terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, kini telah mencapai 87 persen dan ditargetkan rampung dalam tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, berharap infrastruktur ini segera dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kemacetan di kawasan Gunung Manggah.
Namun, ia menekankan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus memastikan aspek keamanan dan kelayakan terowongan sebelum resmi dibuka untuk umum.
“Kami berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak), tetapi jadwalnya masih dalam pembahasan,” ujar Deni saat ditemui di kantornya di Gedung DPRD Samarinda, Jumat, 14 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa proyek ini kini berada dalam tahap akhir sebelum dilakukan uji coba. Proses pengujian nantinya akan melibatkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) serta tenaga ahli konstruksi guna memastikan terowongan memenuhi standar keamanan dan kelayakan operasional.
“Tahap perizinan biasanya cukup memakan waktu. Seperti pada proyek jembatan sebelumnya, proses persetujuan dari BBPJN bisa memakan waktu satu hingga dua bulan karena harus melalui serangkaian uji kelayakan,” terangnya.
Terowongan ini dibangun sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan Otto Iskandardinata.
Dengan panjang mencapai 690 meter serta lebar dan tinggi masing-masing 15 meter, proyek ini dikerjakan dalam kurun waktu 18 hingga 22 bulan dengan anggaran sebesar Rp395,7 miliar.
“Saat ini progresnya telah mencapai sekitar 90 persen, hanya tersisa tahap pengecoran badan jalan serta penyelesaian akhir. Kami berencana melakukan sidak untuk memastikan kapan terowongan ini siap difungsikan. Semoga proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Deni.
