Bontang, infosatu.co – Tak henti-hentinya Anggota Komisi ll DPRD Bontang Nursalam menyoroti kinerja Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bontang yang bertugas di lapangan.
Kini, ia menuturkan bahwa adanya oknum petugas melakukan tindakan yang tidak selaras dengan aturan Pemkot Bontang terkait kebijakan penanganan Covid-19.
Kata dia, adanya kelonggaran waktu yang diberikan kepada kafe diperbolehkan buka hingga pukul 12.00 Wita.
Ia menilai bahwa tindakan tersebut bukan merupakan sikap tegas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Petugas yang melakukan penertiban itu tidak berbanding lurus dengan aturan yang sudah ditetapkan. Dia bilang boleh buka sampai pukul 24.00 Wita, tapi diam-diam saya dengar itu, tapi dia tidak lihat saya,” ungkapnya dalam Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Rancangan Awal (RPJMD) Bontang Tahun 2021-2026 di Ruang Paripurna Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Senin (5/7/2021).
Sehingga, ia meminta penyimpangan itu segera diluruskan dan diperbaiki. Pasalnya terkesan aturan yang ditetapkan tidak memiliki nilai.
“Kan sudah ada surat edaran dan jelas di dalamnya tertuang aturan terkait jam operasional kafe untuk makan di tempat hanya sampai pukul 20.00 Wita, selebihnya harus take away (dibawa pulang) dan kapasitasnya pun hanya 25 persen,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan dirinya akan melakukan evaluasi dan bersikap tegas, jika benar ditemukan di lapangan stafnya melakukan tindakan yang bertentangan dengan kebijakan berlaku.
Selain itu, Basri juga menjelaskan kapasitas 25 persen tersebut dapat ditentukan dari luas ruangan atau bisa dilihat dari berapa banyak jumlah kursi yang ada di kafe tersebut.
“Akan kami evaluasi, terima kasih atas masukannya. Ini akan jadi perhatian,” ulasnya. (editor: irfan)
