Makkah – Sektor 8 Daerah Kerja (Daker) Makkah, Al Kiswah Towers Hotel menawarkan layanan kesehatan satelit yang mencakup pengumpulan kartu identitas, gelang identitas, dan kartu ATM jamaah haji Indonesia yang telah hilang di Tanah Suci.
Petugas Haji Daerah (PHD) Provinsi Banten, Iin Ratna pada Sabtu (17/6/2023) sedang menjaga kartu identitas, gelang dan kartu ATM miliki jamaah haji Indonesia di lobi Al Kiswah Towers Hotel.
Dia mengatakan, semua barang tersebut petugas haji Indonesia temukan kemudian ia antar ke petugas di sektor.
“Di sini ada kartu identitas, gelang identitas bahkan kartu ATM jamaah haji Indonesia, sebelum ke Arafah (puncak ibadah haji) semua barang ini harus dipegang kembali oleh pemiliknya sebagai identitas,” kata Ratna di Al Kiswah Towers Hotel, Sektor 8, Selasa (20/6/2023).
Kartu Identitas Jamaah Haji
Ratna menjelaskan, di kartu identitas jamaah haji ada barcode-nya sehingga bisa mengetahui alamat jamaah haji pemilik kartu tersebut. Beberapa kontak sudah ia hubungi agar mengambil barang-barang milik mereka. Tapi ada juga yang tidak bisa ia hubungi.
“Nanti ketua kloternya yang akan mengambil barang-barang jamaah haji, sebab sebelum ke Arafah, Muzdalifah dan Mina harus sudah mereka ambil,” ujar Ratna.
Sebelumnya, Kepala Sektor 8 di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ramza Husmen, berpesan kepada petugas dan jamaah haji agar saling tolong menolong serta bahu membahu.
Jabatan-jabatan seperti ketua kloter, ketua rombongan dan lain sebagainya hanya jabatan sementara saat penyelenggaraan ibadah haji.
“Tapi yang kekal adalah amalan kita untuk saling berbuat baik, saling menolong dan saling membantu menyempurnakan ibadah haji,” kata Ramza.
Niat Hanya Untuk Beribadah ke Masjidil Haram
Ramza mengatakan, jangan sampai ada jamaah haji yang niatnya hanya untuk beribadah dan sering ke Masjidil Haram. Tapi mengabaikan jamaah haji lainnya yang membutuhkan pertolongan seperti jamaah haji lansia.
Ada jamaah haji Indonesia tergeletak jangan tinggalkan, justru harus membantu karena harus saling membantu sesama jamaah haji.
Dia berpesan, teman sesama satu regu dan satu rombongan harus saling peduli. Jamaah haji harus saling tolong menolong, jangan egois atau hanya memikirkan diri sendiri.
“Jamaah haji jangan hanya fokus ke habluminallah tapi mengabaikan habluminannas, jamaah haji harus baik habluminallah dan habluminannas-nya juga,” ujar Ramza.