Samarinda, infosatu.co – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Irhan Hukmaidy mengatakan bahwa nilai perputaran uang di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili, Kota Samarinda paling tinggi dibandingkan dengan PPI di kabupaten/kota lain se-Kaltim.
Berdasarkan hitung-hitungan Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim, nilai perputaran uang di PPI Selili mencapai Rp10-15 miliar per hari. Nilai sebanyak itu dikarenakan adanya dua komoditas yang diperjualbelikan di sana, yakni ikan laut dan tawar.
Kemudian untuk nilai perputaran di PPI Tanjung Limau, Kota Bontang sebanyak Rp5 miliar per hari. Sedangkan di PPI Manggar, Balikpapan mencapai Rp2-3 miliar per hari.
“Sebenarnya jangan melihat bahwa PPI di Selili itu hanya dipasarkan di Kota Samarinda saja, padahal kan nggak. Namanya profit itu kan di mana nilai bagus pasti di situ didistribusikan,” lanjutnya
“Jadi bisa saja ikan yang ada di PPI Selili itu dijualnya ke Banjarmasin. Begitupun di Bontang bisa menjual ke Samarinda. Tergantung kebutuhan. Begitulah perputaran perikanan di Kalimantan Timur,” jelasnya di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (8/9/2023).
Dengan demikian, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sedang menguatkan kelembagaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di 6 kabupaten/kota di wilayah Kaltim.
Enam PPI itu meliputi Sambaliung di Kabupaten Berau, Kenyamukan di Kabupaten Kutai Timur, Selili di Kota Samarinda, Tanjung Limau di Kota Bontang, Manggar di Balikpapan, dan Api-Api di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Disinggung tentang dukungan Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim terhadap peningkatan kesejahteraan yang menjadi salah satu program Gubernur Kaltim Isran Noor, Irhan menyatakan terus memberikan support.
“Artinya mereka yang berada di sektor perikanan itu bisa hidup secara sejahtera. Tentu kami akan terus mendukung, dengan tetap mengeskpor ikan dan tetap menjaga sosial masyarakat yang ada di wilayah,” tutupnya.