infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Mamin dan Tembakau Penyumbang Tertinggi Inflasi di Kaltim

Teks : Kepala Perwakilan BI Kalimantan Timur yang baru Budi Widihartanto (foto : Ist)

Samarinda, Infosatu.co – Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah aktif menghadapi tantangan inflasi akibat peningkatan aktivitas ekonomi, terutama terkait pembangunan di Kawasan Industri Kaltim (IKN).

Data terbaru menunjukkan inflasi pada November 2023 di Kaltim mencapai 0,3 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 3,3 persen secara tahunan (years to years/yoy).

“Laju IHK (indeks harga konsumen) Kaltim pada periode ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan IHK nasional, sebesar 0,3 persen (mtm),” ungkap Kepala Perwakilan BI Kalimantan Timur Budi Widihartanto dalam keterangan resminya, Sabtu (2/12/2023).

Ia menyatakan, meski angka inflasi Kaltim lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 0,3 persen. Namun demikian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tetap menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Benua Etam.

Cabai rawit, angkutan udara, emas perhiasan, beras, dan kangkung menjadi faktor utama peningkatan inflasi. Sedangkan beberapa komoditas seperti kacang panjang, ikan tongkol, ikan layang, udang basah, dan penurunan harga bensin mengalami deflasi.

Pihak Perwakilan BI dan TPID Kaltim tak tinggal diam. Pihaknya melaksanakan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Bantuan distribusi pangan, terutama cabai dan beras telah diberikan pada 10-11 November 2023.

Selain itu, upaya peningkatan stok cabai dilakukan melalui Gerakan Tanam Cabai di beberapa Kodim se-Kaltim dengan kolaborasi antara BI dan TNI.

Langkah selanjutnya akan difokuskan pada pengelolaan subsidi BBM oleh Pertamina dalam pertemuan TPID di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya, mengurangi antrean dan memastikan pasokan subsidi BBM mencukupi. Hal ini seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di Kaltim.

Dengan strategi 4K (Ketersediaan, Keterjangkauan, Keamanan, dan Kelancaran), TPID Provinsi Kaltim bertekad terus menjalankan program pengendalian inflasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta kesejahteraan masyarakat.

Related posts

Kukar Perkuat Posisi Sebagai Lumbung Pangan Kaltim Melalui Panen Raya

Martinus

Pemprov-DPRD Kaltim Setujui KUA-PPAS 2026 Senilai Rp21,35 Triliun

Rizki

UKW Kaltim 2025, Faisal Tekankan Etika Harus Melekat pada Setiap Produk Berita

Rizki

Leave a Comment

You cannot copy content of this page