Samarinda, infosatu.co – Dari beragam oleh-oleh dan cendera mata khas Kalimantan yang terpajang di kios Citra Niaga Samarinda, deretan botol bening dengan label berwarna kuning mencuri perhatian pelancong.
Label kuning itu bertuliskan “Minyak Urut Dayak Khas Kalimantan”, produk tradisional yang hingga kini masih eksis dan banyak diburu warga lokal maupun wisatawan luar daerah. Dalam setiap kemasannya, nampak akar tumbuhan di antara minyak dalam botol.
Hingga kini, khasiat dari minyak urut berbahan herbal tersebut dipercaya mampu mengatasi beragam keluhan kesehatan. Sebab, setelah dioleskan, setiap tetes minyak tradisional langsung bereaksi pada kulit para pemakainya.
Bahan-bahan Alami yang Kaya Manfaat
Minyak urut Dayak diracik dengan campuran bahan-bahan alami yang tumbuh subur di hutan Kalimantan. Beberapa bahan utama yang digunakan antara lain:
Akar Saluang Belum: Bahan ini terkenal di kalangan masyarakat Dayak sebagai obat tradisional untuk melancarkan peredaran darah.
Ginseng Hutan: Membantu meredakan kelelahan dan memberikan efek relaksasi.
Paku Hutan: Berfungsi sebagai penghangat alami untuk meredakan nyeri otot dan sendi.
Kayu Manis dan Rempah Lainnya: Memberikan aroma khas yang menenangkan sekaligus meningkatkan kehangatan minyak.
Khasiat dan Sensasi saat Digunakan
Minyak ini dipercaya mampu mengatasi berbagai keluhan kesehatan, seperti mengurangi nyeri sendi, rematik, dan asam urat, meredakan kesemutan dan pegal-pegal, hingga meningkatkan peredaran darah.
Ketika diaplikasikan pada tubuh, minyak ini memberikan sensasi hangat yang perlahan menyebar ke area yang dioleskan. Selain itu, aromanya yang khas menciptakan rasa relaksasi, membuat tubuh terasa lebih ringan dan nyaman.
Minyak ini menjadi andalan bagi berbagai kalangan. Mulai dari orang tua yang kerap mengeluhkan pegal-pegal hingga pekerja keras seperti petani atau buruh yang membutuhkan pemulihan cepat setelah beraktivitas.
Selain itu, para wisatawan juga sering membeli minyak ini sebagai oleh-oleh unik dari Kalimantan.
“Minyak ini bukan hanya pengobatan, tapi juga warisan leluhur kami,” ujar Mala, salah seorang penjual minyak urut di toko oleh-oleh yang berada dikawasan Citra Niaga, Minggu (5/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan alami yang diolah dengan cara tradisional. “Banyak yang beli untuk oleh-oleh, terutama wisatawan. Mereka suka karena minyak ini hangat dan aromanya khas,” tambahnya dengan senyum ramah.
Tidak hanya berfungsi sebagai solusi kesehatan, minyak urut Dayak telah menjadi salah satu produk khas yang diburu wisatawan.
Dengan harga yang terjangkau kisaran Rp20 ribu hingga Rp35 ribu, botol kecil berisi ramuan ajaib ini sering dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dari tanah Borneo.
Minyak Urut Dayak tidak hanya sekadar minyak pijat, tetapi sebuah pintu kecil yang membuka pengalaman tentang kekayaan alam dan budaya masyarakat Dayak.