
Kukar, infosatu.co – Di tengah meningkatnya tekanan biaya produksi bagi pelaku usaha perikanan kecil, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) menghadirkan solusi dengan melanjutkan program “Nyaman Bejukut.”
Melalui program ini, pemerintah daerah memberikan subsidi pakan dan BBM sebagai bentuk dukungan konkret bagi nelayan serta pembudidaya ikan skala kecil.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi DKP Kukar dalam menekan angka kemiskinan di wilayah pesisir dan daerah perikanan pedalaman.
Program yang telah berjalan sejak tahun sebelumnya ini diperpanjang hingga 2026, dengan pendekatan yang lebih berfokus pada pemberdayaan ketimbang sekadar bantuan konsumtif.
“Di tahun ini, kita kembali mendorong subsidi pakan dan BBM agar nelayan dan pembudidaya ikan lebih terbantu dalam operasional mereka,” kata Muslik, Kepala DKP Kukar pada Kamis, 27 Maret 2025.
Muslik menjelaskan bahwa skema bantuan ini ditujukan bagi kelompok yang paling rentan, khususnya nelayan kecil dan pembudidaya mikro yang kesulitan bertahan akibat tingginya harga bahan bakar serta pakan.
“Dengan adanya subsidi ini, kami ingin memastikan bahwa nelayan kecil tetap bisa melaut tanpa harus terbebani harga BBM. Begitu pula dengan pembudidaya ikan yang selama ini kesulitan membeli pakan dengan harga yang semakin mahal,” lanjutnya.
Selain menyalurkan bantuan, DKP Kukar juga aktif melakukan pendampingan dan pelatihan guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha perikanan.
Program ini mencakup edukasi teknologi budidaya, pengelolaan keuangan, serta perluasan akses pasar, sehingga masyarakat perikanan dapat lebih mandiri dan memiliki daya saing yang lebih baik.
Untuk memastikan program tepat sasaran, DKP Kukar menggandeng kelompok nelayan, koperasi perikanan, serta berbagai instansi lintas sektor.
Pendekatan kolaboratif ini dianggap krusial agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh mereka yang paling membutuhkan.
Selain subsidi dan pendampingan, DKP Kukar juga tengah memperkuat infrastruktur perikanan, termasuk perbaikan dermaga, penyediaan alat tangkap, serta peningkatan fasilitas pasca-panen.
Semua ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam menjadikan sektor perikanan sebagai pilar kesejahteraan bagi masyarakat pesisir.
Muslik menegaskan bahwa program Nyaman Bejukut bukan hanya solusi sementara, melainkan strategi berkelanjutan untuk membangun ekosistem perikanan yang lebih tangguh di Kukar.
“Harapan kami, nelayan dan pembudidaya ikan bisa lebih produktif, sejahtera, dan mandiri,” tutupnya. (Adv)