infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Bapeten Sosialisasi Pemanfaatan Nuklir di Kaltim, Edukasi Publik dan Jaringan Komunikasi Daerah

Teks: Sekretaris Diskominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor, mewakili Kadis Membuka Kegiatan

Samarinda, Infosatu.co – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menggelar kegiatan Perkenalan Tugas dan Fungsi Bapeten dalam Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Kalimantan Timur (Kaltim).

Acara ini berlangsung di Ruang Wiek, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur, pada Jumat, 1 Agustus 2025, pukul 09.30 WITA.

Sekretaris Diskominfo, Edi Hermawanto Noor, mewakili Kepala Dinas membuka secara resmi memulai kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, dia menyampaikan bahwa Bapeten telah berdiri sejak tahun 1970 dan memiliki peran vital dalam mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.

“Banyak masyarakat yang masih mengira nuklir itu berbahaya. Padahal, keberadaan Bapeten justru untuk memastikan pemanfaatan tenaga nuklir berjalan aman sekaligus bermanfaat,” jelasnya.

Nuklir sendiri, katanya, ternyata memiliki banyak fungsi yang bisa mendukung kehidupan sehari-hari.

Dia berharap para peserta dapat menyimak dengan baik seluruh materi yang dipaparkan.

“Mudah-mudahan materi ini bisa dipahami, sehingga masyarakat tidak lagi memandang nuklir hanya dari sisi risikonya, melainkan juga manfaatnya yang luas. Edukasi seperti ini sangat penting agar pemanfaatan nuklir dapat didukung publik,” tambahnya.

Teks: Ishak, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian oleh Ishak, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten.

Ia menekankan pentingnya membangun jaringan komunikasi publik antara Bapeten dengan pemerintah daerah, khususnya melalui Diskominfo Kaltim.

“Dengan adanya mitra di daerah, kami bisa lebih mudah mengomunikasikan isu-isu terkait pemanfaatan tenaga nuklir. Kami ingin pemerintah daerah menjadi partner kami dalam penyebaran informasi publik,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa pemanfaatan nuklir sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, industri, hingga energi.

Di bidang kesehatan, nuklir digunakan tidak hanya untuk mendiagnosis penyakit tetapi juga sebagai metode pengobatan.

“Contohnya untuk terapi kanker, kita menggunakan radioaktif untuk mengiradiasi sel-sel kanker sehingga pertumbuhannya bisa dihentikan,” terangnya.

Di sektor industri, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk eksplorasi minyak dan gas, sementara dalam jangka panjang berpotensi menjadi sumber energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Meski Indonesia belum memiliki PLTN, Ishak optimistis suatu saat teknologi tersebut bisa diwujudkan.

Ia juga menyebut bahwa pemahaman masyarakat mengenai nuklir kini semakin baik berkat perkembangan media informasi.

“Dulu informasi hanya terbatas di media cetak. Sekarang, dengan adanya media online dan sosial, termasuk YouTube, masyarakat semakin banyak yang tahu manfaat nuklir. Yang penting, pengawasan harus tetap ketat agar risikonya dapat diminimalkan,” jelasnya.

Ke depan, Ishak berharap pemanfaatan teknologi nuklir di Kalimantan Timur semakin berkembang, terutama di sektor kesehatan.

Ia mencontohkan, Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie di Samarinda dan sejumlah rumah sakit di Balikpapan sudah mulai menggunakan teknologi nuklir dalam layanan pengobatan kanker.

“Harapannya akan semakin banyak fasilitas kesehatan di Kaltim yang bisa mengembangkan teknologi nuklir demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tuturnya.

Dengan kegiatan ini, Bapeten menegaskan komitmennya tidak hanya pada aspek pengawasan, tetapi juga pada edukasi dan komunikasi publik agar pemanfaatan tenaga nuklir dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (Adv/diskominfokaltim)

Editor: Nur Alim

Related posts

Satgas Pangan Telusuri Kasus Beras Oplosan di Kaltim, Seno Aji: Harus Diproses Tegas

adinda

Seno Aji: Kampus di Kaltim Tidak Boleh Naikkan UKT di Tengah Program Gratis

adinda

Pemprov Kaltim Mediasi Sengketa Tanah Bontang-Kutim, Hasilkan 4 Poin Penting

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page