Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berkeinginan mewujudkan konsep zero waste city (kota tanpa limbah). Wacana ini bertujuan mengurangi penggunaan produk sekali pakai dan dampak negatif sampah.
Upayanya dengan mendorong pemilahan sampah di rumah tangga agar tidak berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA).
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa konsep zero waste city menjadi perhatian dan impian yang ingin diwujudkan oleh Pemkot Samarinda di masa depan.
“Beberapa waktu lalu perwakilan Pemkot Banyumas melakukan kunjungan ke Balai Kota Samarinda. Mempresentasikan konsep pembangunan yang ramah lingkungan, termasuk zero waste city,” ungkap Andi Harun, Selasa (31/10/2023)
“Banyumas sebagai daerah yang telah menerapkan, dan itu juga sebagai contoh serta menjadi impian Kota Samarinda. Mudah-mudahan, satu bulan ini kita bisa memutuskan,” tambahnya.
Guna mewujudkannya, Pemkot Samarinda sedang memperbaiki dan mengembangkan tata pengelolaan sampah di kawasan urban. Tidak hanya menjadikannya semakin ramah lingkungan, namun juga menambah manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi daerah.
Andi Harun menjelaskan, pengelolaan sampah menggunakan mesin pengolahan yang ditempatkan secara desentralisasi di TPA merupakan upaya yang bakal dikembangkan di Samarinda. Mesin itu mampu mengolah sampah sesuai dengan volumenya per hari di Kota Tepian, yakni 600 ton per hari.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai Rp19 miliar. Nominal itu di luar biaya untuk bangunan. Namun, jumlah anggaran tersebut masih bersifat sementara dan akan dibahas lebih lanjut.
“Tapi ini masih angka sementara, kita akan melakukan pertemuan sekali lagi,” kata dia.
Dengan demikian, orang nomor satu di Samarinda itu berharap proyek tersebut dapat segera direalisasikan. Hal ini demi mengurangi berbagai jenis sampah, termasuk plastik, sampah organik, dan bahan lain yang dapat didaur ulang dan diubah menjadi produk yang dapat digunakan kembali.
