Kukar, infosatu.co – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menegaskan bahwa insentif fiskal sebesar Rp9,8 miliar yang diterima dari Kementerian Keuangan harus digunakan sesuai peruntukannya. Insentif fiskal yang diterima 33 daerah di Indonesia termasuk Kukar itu untuk pengendalian inflasi.
Ia berharap, pencapaian Kukar sebagai salah satu daerah penerima insentif fiskal dapat dipertahankan. Oleh karena itu, Bupati Edi Damansyah menegaskan pentingnya konsistensi dalam menangani inflasi sebagai kunci utama untuk mencapai hasil yang baik.
“Kita harus konsisten melakukan penanganan inflasi,” ia menegaskan dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi di Kantor Bupati Kukar, Selasa (17/10/23).
Edi Damansyah menekankan bahwa perubahan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat harus dilakukan secara konsisten. Setelah rapat koordinasi, Edi menyatakan bahwa forum kecil harus membahas variabel bantuan pada kelompok yang akan diberdayakan.
Menurutnya, keterlibatan organisasi perangkat daerah terkait sangat penting untuk merespons perubahan secara cepat. Hal ini meliputi kondisi pangan, fenomena alam, dan situasi global seperti perang. Edi juga menghubungkan keberhasilan pengendalian inflasi dengan kebijakan nasional.
“Semua harus bekerja dengan satu arah agar persoalan besar dapat dipecahkan dengan baik,” tambahnya.
Edi Damansyah meminta OPD terkait untuk memastikan distribusi pangan murah mencapai masyarakat secara efektif dan berbasis data. Selain itu, menetapkan titik distribusi yang dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.
“Kontrol dan awasi bahan pangan di setiap kecamatan, pastikan distribusinya tepat waktu dan barang berkualitas,” pintanya.
Lebih lanjut, dia mengajak semua stakeholder dan OPD terkait untuk konsisten dan bekerja sama sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Insentif fiskal sebesar Rp9,8 miliar diharapkan menjadi dorongan signifikan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (Adv)
