Samarinda, infosatu.co – Rencana pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus untuk aparatur sipil negara (ASN) oleh Pemerintah Kota Samarinda dikritik Anggota Komisi III DPRD Samarinda Anhar.
Menurut Anhar, rencana pembangunan SPBU harus didahului dengan kajian matang serta dikaitkan dengan tujuan perencanaan secara keseluruhan.
“Sejauh mana asas manfaatnya? Apakah saking banyaknya ASN di Samarinda ini sehingga dibangun SPBU khusus kepada mereka,” sindir Anhar.
Ia menyebut antrean panjang merupakan fenomena umum yang tidak saja disebabkan oleh para ASN, tetapi juga truk-truk pengangkut barang.
“Apakah pembangunan SPBU khusus ASN bertujuan untuk mengurangi antrean dan menekan kemacetan? Selama ini saya lihat yang antre panjang itu truk-truk. Kenapa tidak dibangun SPBU khusus untuk truk,” ujarnya.
“Tetapi sepanjang itu perbaikan dan ada kajian yang jauh dan ada dampak positifnya ya kenapa tidak?” sambungnya.
Dikatakan, jika pengelolaannya dilimpahkan kepada perusahan umum daerah (perumda), maka perumda tersebut harus profesional dan berorientasi pada pelayanan publik dan keutungan daerah.
“Kalau Perumda Varia Niaga ya kasih yang lainnya. Varia Niaga itu banyak gagalnya. Saya pesimis dengan perumda itu. Kemarin kan rugi. Artinya kita harus menempatkan orang yang berkapasitas,” tegasnya.
Ia menambahkan sebuah perumda yang ditempatkan untuk mengelola perusahaan dengan permodalan dari keuangan daerah harus menunjukan efektivitas kerja yang baik, karena perumda dibentuk untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah dan memberi dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Oleh sebab itu, manajemen perumda harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mempuni agar mampu mengelola organisasi dan usaha dengan baik.
“Jangan baru belajar berusaha, ditempatkan jadi direktur perumda,” tandasnya.
