Bontang, infosatu.co – Sudah tiga tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Pendidikan (YP) Tunas Inti yang berada di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Api-Api Kecamatan Bontang Utara tidak lagi beroperasi atau ditutup.
Hal itu lantaran pihak SMP YP Tunas Inti tidak dapat mengumpulkan peserta didik minimal 60 orang. Menyikapi persoalan itu, Anggota Komisi l DPRD Bontang, Maming mengaku turut prihatin ada sekolah yang terpaksa ditutup lantaran tidak bisa memenuhi jumlah anak didik secara standar.
“Konsekuensinya memang sementara diberi kesempatan memperbaiki,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui via telepon, Rabu (6/7/2022).
Politikus PDIP itu mengatakan perlunya pelayanan itu ditingkatkan maupun fasilitas sarana dan prasarana di sekolah guna menarik minat anak-anak untuk mendaftar.
Apalagi saat ini, di Kota Bontang banyak sekolah yang berkelas, sehingga persaingan sudah sangat ketat. Sehingga penting bagi sekolah untuk melakukan evaluasi dan peningkatkan mutu pelayanan sebagai daya tarik.
“Jika itu bisa terpenuhi, tidak menutup kemungkinan wali murid akan mendorong anak mereka untuk melanjutkan pendidikan di sekolah itu,” lanjut Maming.
“Fasilitas dan kemampuan mutu pendidik terpenuhi atau di atas standar serta memiliki kreativitas lain selain berdasarkan kurikulum dan ekstrakurikuler, maka akan banyak yang berminat,” sambungnya.
Selain itu, sekolah juga dituntut untuk terus melakukan inovasi bertujuan agar motivasi perkembangan kecerdasan peserta didik serta harus mampu mengikuti perkembangan tekonologi.
Ia menambahkan terkait adanya spanduk yang menempel di pagar gedung SMP YP Tunas Inti bertuliskan disewakan, dirinya mendukung jika memang harus ditutup total.
“Kalau memang tidak bisa mendapatkan siswa yah memang bagusnya disewakan, supaya bangunannya tidak rusak begitu saja. Jadi difungsikan lain,” pungkasnya