Samarinda, infosatu.co – DPRD Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan dukungannya terhadap rencana penggunaan sistem parkir cashless berbasis kartu elektronik di Pasar Pagi saat kawasan tersebut mulai beroperasi lagi.
Ketua Komisi III, Deni Hakim, menyebut kebijakan ini penting untuk menekan potensi kebocoran pendapatan daerah dan memastikan sistem transaksi berjalan lebih tertib.
Langkah tersebut juga selaras dengan upaya pemerintah kota menuju tata kelola layanan publik yang modern dan akuntabel.
Siatem nontunai yang akan digunakan nantinya berbasis kartu khusus, di mana pengunjung akan melakukan tap-in dan tap-out.
“Kita sedang menekan kebocoran pendapatan. Salah satu caranya adalah meminimalisasi penggunaan uang tunai,” jelasnya. Ia menambahkan, penggunaan sistem tap-in tap-out akan membuat pendapatan tercatat otomatis dan langsung masuk ke kas daerah.
Deni menyampaikan bahwa penerapan sistem nontunai ini bukan hanya berlaku di Pasar Pagi, tetapi telah lebih dulu diterapkan di sejumlah wilayah di Samarinda.
Menurutnya, sebagian masyarakat memang masih belum terbiasa atau belum mengikuti perkembangan teknologi, sehingga masih ada yang memilih pembayaran tunai.
Namun ia menilai bahwa penggunaan nontunai adalah langkah yang tidak bisa dihindari.
“Kita ingin pada tahun 2026 nanti sistem cashless sudah seperti menjadi kewajiban, seperti di mal-mal yang seluruh pembayarannya sudah digital dan jauh lebih cepat,” ujarnya.
Dengan sistem tersebut, pemerintah kota dapat memantau pendapatan secara real time dan mengurangi celah terjadinya kebocoran.
Deni menegaskan bahwa DPRD akan sepenuhnya mendukung kebijakan ini agar dapat berjalan sesuai harapan.
“Kalau ini diterapkan di Pasar Pagi, itu sangat bagus. Kita support penuh. Tinggal melengkapi hal-hal teknis supaya semua pendapatan bisa tercatat maksimal,” pungkasnya pada awak media di kantor DPRD Kota Samarinda, Jumat 27 November 2025.
