infosatu.co
Samarinda

Pemerataan Sekolah dan Distribusi Makanan Gratis di Samarinda Ulu Terjaga

Teks: Persiapan menu makanan program MBG untuk esok hari

Samarinda, Infosatu.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan progres positif.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda Ulu II, Tiara, memastikan pemerataan sekolah penerima manfaat, mekanisme distribusi makanan, hingga pendanaan berjalan lancar tanpa hambatan.

Teks: Tiara Kepala SPPG Samarinda Ulu II

Menurut Tiara, Koordinator Wilayah (Korwil) MBG Samarinda sudah menugaskan setiap SPPG agar tidak terjadi perebutan sekolah. Hal ini penting untuk menjamin pemerataan.

“Setiap SPPG mendapat sekolah masing-masing. Jadi pemerataan tetap terjaga, tidak ada tumpang tindih,” jelasnya saat ditemui pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Saat ini, di wilayah Samarinda Ulu terdapat dua dapur yang beroperasi, yakni SPPG Samarinda Ulu I di Vila Tamara dan SPPG Samarinda Ulu II yang baru berjalan.

Ke depannya, sebuah dapur baru di Suryanata juga akan segera beroperasi untuk memperluas cakupan.

“Dengan tambahan dapur, sekolah penerima akan lebih merata, tidak terpusat di satu lokasi,” katanya.

Dari sisi kapasitas, SPPG Samarinda Ulu II melibatkan 40 pekerja yang setiap hari memproduksi ribuan porsi makanan.

Jumlah itu sudah dianggap memadai meskipun Badan Gizi Nasional (BGN) memberi batas maksimal 47 pekerja.

“Jumlah 40 orang ini sudah cukup. Rata-rata pekerjaan cepat selesai, jadi tidak perlu ditambah dulu,” ungkapnya.

Untuk sekolah penerima manfaat, dapur ini melayani empat sekolah, yakni dua sekolah dasar (SD) dan dua sekolah menengah pertama (SMP).

Total porsi yang diproduksi mencapai 2.330 setiap hari. Rinciannya, sekolah dasar menyumbang porsi terbesar, sementara satu SMP rata-rata mendapat alokasi 800 porsi.

Tiara juga menegaskan, hingga kini tidak ada laporan makanan tidak layak konsumsi. Semua proses produksi berjalan sesuai standar operasional.

“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada keluhan. Makanan yang dikirim ke sekolah layak, bersih, dan higienis,” ujarnya.

Distribusi makanan dilakukan dua kali sehari menggunakan dua unit mobil boks tertutup.

Pengiriman pertama dilakukan pukul 08.00 Wita, sedangkan pengiriman kedua pada pukul 11.00 Wita.

Aturan ini wajib dipatuhi karena makanan tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga harus sampai di sekolah dalam kondisi segar.

“Standarnya jelas, distribusi harus dengan mobil tertutup. Tidak boleh pakai pick up terbuka. Itu demi menjaga kualitas makanan,” tegasny.

Selain distribusi, pendanaan juga menjadi salah satu faktor penting dalam keberlanjutan program. Tiara memastikan aliran dana dari BGN tidak mengalami kendala.

“Pendanaan alhamdulillah lancar, tidak macet. Jadi program bisa berjalan terus tanpa hambatan,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan program MBG bukan hanya soal ketersediaan anggaran, melainkan juga kepatuhan terhadap prosedur.

Dengan manajemen yang baik, setiap porsi makanan bisa sampai ke tangan siswa dalam kondisi layak.

“Kualitas makanan tetap nomor satu. Kita ingin anak-anak makan sehat, bergizi, dan aman,” imbuhnya.

Program MBG di Samarinda diharapkan terus berkembang dengan bertambahnya dapur umum baru di berbagai kecamatan.

Dengan sistem pemerataan yang sudah diterapkan, setiap sekolah akan mendapat jatah sesuai wilayahnya.

“Korwil sudah memastikan pemerataan. Jadi tidak ada rebutan sekolah, semua terlayani,” pungkasnya.

Related posts

Satpol PP Samarinda: Tak Gentar Ancaman, Tegakkan Ketertiban di Fasilitas Umum

Emmy Haryanti

Sistem Satu Arah Jalan Abul Hasan Dikeluhkan, Omset Usaha Anjlok 70 Persen

Rizki

Eks Karyawan RSHD: Itikad Baik Manajemen Nol, Siap Tempuh Jalur Hukum

Rizki

Leave a Comment

You cannot copy content of this page