Kukar, infosatu.co – Hari pemungutan suara Pilkada 2024 menjadi momentum penting bagi Dendi Suryadi, Calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Nomor Urut 03.
Di TPS 12 Jalan Danau Melintang, ada semangat yang menjadi satu. Bagi Dendi, ini bukan hanya soal memilih, melainkan langkah konkret menuju perubahan yang telah ia gaungkan selama masa kampanye.
“Kami telah memberikan yang terbaik selama ini. Kini, semua tergantung pada suara masyarakat. Semoga hasilnya sesuai dengan harapan kita semua,” ujar Dendi usai mencoblos bersama istri dan anaknya, Rabu (27/11/2024).
Rumah Pemenangan Dendi-Alif di Jalan Danau Jempang dipenuhi oleh pendukung yang mengiringi dengan doa. Sebuah ritual sederhana, namun sarat makna.
“Doa ini adalah harapan kami agar proses demokrasi berjalan damai dan lancar. Saya percaya, masyarakat Kukar semakin bijak dalam menentukan pilihannya,” katanya.
Dendi menekankan pentingnya peran setiap suara untuk menentukan masa depan Kukar. Sebagai salah satu calon yang membawa visi transformasi daerah, ia optimistis pasangan Dendi-Alif mampu membawa perubahan.
“Kami tidak hanya berbicara tentang janji, tetapi juga langkah nyata yang telah kami siapkan untuk pembangunan Kukar lima tahun mendatang,” tegasnya.
Perjalanan menuju hari pemungutan suara ini tidak lepas dari kenangan masa lalunya. Dendi mengingat saat pertama kali mencoblos pada tahun 1987.
“Dulu, saya memilih partai. Tapi sekarang, demokrasi kita sudah jauh berkembang, dan pilihan langsung seperti ini benar-benar menentukan masa depan,” ungkapnya dengan nostalgia.
Sementara itu, di posko hitung cepat Jalan Patin, tim sukses pasangan nomor 03 sudah bersiap memantau hasil suara secara real-time. Mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan dukungan masyarakat termonitor dengan baik.
Bagi Dendi, pilkada adalah tentang memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk Kukar secara keseluruhan.
“Demokrasi yang jujur dan adil akan membawa kita pada hasil terbaik. Saya hanya berharap kepercayaan masyarakat kepada kami dapat terwujud dalam hasil akhir nanti,” pungkasnya.
Kini, masyarakat Kukar hanya tinggal menunggu penghitungan suara. Harapan akan perubahan nyata berada di tangan setiap lembar suara yang terhitung.