Semarang, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkuat sinergi dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang Konstruksi.
Sinergi itu diwujudkan dengan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang Konstruksi.
Penandatangan MoU ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS) antara Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim dengan Politeknik Pekerjaan Umum (PU).
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menyediakan tenaga kerja berkualitas di level pengawas, khususnya di Kaltim.
Penandatanganan MoU tersebut melibatkan Pemprov Kaltim yang diwakili oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Aji Muhammad Fitra Firnanda.
Kemudian, Kepala BPSDM Kementerian PUPR Dadang Rukmana, serta Bupati Blora Arief Rohman. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah.
Penandatanganan MoU itu merupakan bagian dari acara Sidang Senat Terbuka Politeknik PU dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025.
Acara ini berlangsung di Kampus Politeknik PU, Jalan Arteri Soekarno Hatta, Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/8/2024).
Dalam acara tersebut, sebanyak 300 mahasiswa baru diresmikan sebagai bagian dari Politeknik PU. Direktur Politeknik PU, Brawijaya menyampaikan bahwa kuota penerimaan mahasiswa baru tahun ini mengalami peningkatan, dengan rasio 45 persen mahasiswi dan 55 persen mahasiswa.
Namun, peresmian Lembaga Pendidikan Pekerjaan Umum yang kini dikembangkan menjadi Politeknik PU harus ditunda. Sebab, Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimoeljono tidak dapat hadir dalam kegiatan itu.
Kabid Bina Konstruksi Dinas PUPR Kaltim Sri Rezeki yang turut hadir mendampingi Kadis PUPR Pera mengatakan bahwa penundaan dilakukan untuk memastikan peresmian berlangsung dengan kehadiran seluruh pihak terkait.
“Peresmian kampus Politeknik PU diundur hingga waktu yang belum ditentukan karena Pak Menteri berhalangan hadir. Kami ingin memastikan semua pihak penting hadir saat peresmian,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Politeknik PU merupakan lembaga pendidikan vokasional yang terintegrasi dan tidak hanya menawarkan pendidikan konvensional. Namun, juga pengembangan keterampilan praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan industri konstruksi.
“Politeknik PU ini memiliki kurikulum yang terdiri dari 70 praktik dan 30 teori, dengan fokus utama pada pengembangan tenaga kerja di bidang konstruksi yang kompeten dan siap kerja,” jelas Lily sapaan akrab Sri Rezeki.
Politeknik PU juga merupakan satu-satunya lembaga pendidikan di Indonesia yang menawarkan tempat pembelajaran berbasis praktik secara penuh.
Fasilitas kampus ini dilengkapi dengan berbagai infrastruktur seperti embung, jembatan gantung, dan berbagai fasilitas konstruksi lainnya. Infrastruktur itu dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari.
“Kampus ini sangat unik, dengan fasilitas lengkap yang mendukung pembelajaran langsung di lapangan. Ini benar-benar membedakan Politeknik PU dari lembaga pendidikan lainnya,” tambah Sri Rezeki.
