Samarinda, infosatu.co – Pawai Obor ikut memeriahkan acara Borneo Muharam Festival yang digelar di Masjid Islamic Center Samarinda, Jumat (2/8/2024) malam. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan bulan Muharam yang segera berakhir.
Sekitar 500 peserta ikut meramaikan pawai tersebut. Mereka terdiri dari para siswa sekolah dasar dan ibu-ibu majelis taklim. Selain itu, komunitas Vespa Hijrah, remaja Islamic Center, serta relawan dari berbagai wilayah di Samarinda juga ikut meramaikan pawai.
Dengan teratur, mereka menyusuri rute yang telah disiapkan oleh panitia. Mulai dari Jalan Slamet Riyadi, Jalan Anggi, Jalan Meranti, dan kembali lagi ke area Masjid Islamic Center.
Babeh Asmadi, Ketua Panitia Borneo Muharam Festival menyampaikan acara ini telah dibuka secara resmi oleh Sekretaris Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Samarinda, Sumindar.
“Ini dalam rangka tahun baru Islam. Kami sangat antusias dengan partisipasi masyarakat yang begitu besar,” ujarnya.
Pelaksanaan kali ini untuk ketiga kalinya yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Fath Amal Mulia dan AM Event Organizer.
Festival yang berlangsung mulai 2-10 Agustus 2024 ini menampilkan berbagai kegiatan menarik. Pada penutupan nanti, Alma Esbeye akan menjadi bintang tamu yang menyemarakkan acara.
Malam pembukaan dimeriahkan oleh penampilan El Gamar Gambus, menambah semarak suasana. Grup ini telah tampil di Malaysia mewakili seni marawis, hadroh, dan gambus di Yayasan Al-Jenderami.
“Kami berharap tahun ini kami bisa diundang kembali untuk memeriahkan acara di Malaysia pada bulan Oktober mendatang,” tambahnya.
Festival ini tidak hanya mencakup perayaan Muharam. Namun, juga acara-acara seperti Borneo Sya’ban, Borneo Maulid, dan Borneo Islamic Fest.
Acara ini juga akan dimeriahkan dengan lomba da’i tingkat kota Samarinda dan lomba da’i-da’iyah se-Kaltim yang akan digelar pada 6-8 Agustus 2024, dipimpin oleh Ustaz Rudini, jebolan Da’i Indosiar 2012.
Babeh Asmadi berharap kegiatan tahunan ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, khususnya Dinas Pariwisata. Dengan demikian dapat menjadikan pawai obor sebagai bagian dari agenda wisata dalam rangka perayaan tahun baru Islam di Indonesia.
“Selama tiga tahun ini kami berjalan secara mandiri, namun dukungan pemerintah akan sangat membantu mengembangkan acara ini lebih baik lagi,” tutupnya.
