Samarinda, infosatu.co β Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda membuat kartu penjualan untuk menindaklanjuti kelangkaan elpiji 3 kilogram di wilayah setempat.
Kepla Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas Patiroy mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi desain kartu dan data penerimanya. Dalam hal data pihak Disdag bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melalui data Sosial Security Number (SSN).
“Misalnya di satu Kartu Keluarga (KK) anggota keluarganya tujuh, saya akan kaji berapa sih layaknya dia dapat dalam satu bulan. Katakan dia dapat lima tabung, artinya dia berhak mendapat 5 tabung dalam satu bulan,β ujar Marnabas, Kamis (6/6/2024).
βDia biasa ambil tiap minggunya, kalau tidak ambil jatahnya dalam minggu tertentu, jatah satu tabungnya kosong (tidak diberikan),” lanjutnya.
Marnabas yakin dengan konsep tersebut persoalan penimbunan elpiji 3 kilogram oleh suatu pihak dapat diatasi. Hingga akhirnya dapat menghindari terjadinya kelangkaan.
“Jadi ada kepastian bagi masyarakat penerima manfaat ini sehingga mereka tidak berbondong-bondong, nggak mengantre lama-lama. Orang yang memang seharusnya mendapatkan bisa dapat bagiannya. Itu yang mau kita proteksi,” tegasnya.
Namun, kartu penjualan ini sifatnya usulan inisiatif dari Disdag Samarinda. Wacana ini akan didiskusikan kembali oleh pihak Pertamina. Jika memang diterima, maka Disdag akan meminta persetujuan ke Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Apabila persetujuan dikantongi, Disdag akan melaksanakan pilot project di Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu. Ada alasan tertentu mengapa kelurahan tersebut ditetapkan sebagai pilot project.
“Di sana ada lima pangkalan gas elpiji, dan data SSN yang kita terima ada 281 KK. Nanti lurah akan membagikan kartu tersebut ke rumah-rumah warga yang terdata sebagai penerima kartu,” tandasnya.