Samarinda, infosatu.co – Tahun ajaran 2023/2024 di dunia pendidikan bakal segera segera berakhir. Tradisi perpisahan juga sudah dilaksanakan di sejumlah sekolah. Tak terkecuali di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) di Samarinda.
Untuk pelaksanaan tradisi tersebut, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Damayanti merespon konsep perpisahan di tingkat TK yang menyerupai wisuda di perguruan tinggi.
Menurutnya, konsep semacam itu merupakan bagian dari kreativitas dan momen spesial bagi anak-anak. Namun, harus tidak membebani masyarakat ataupun orang tua maupun wali murid.
“Kalau konsep tersebut hanya untuk senang-senang saja dan sudah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak ya tidak jadi masalah,” katanya.
Meski demikian, Damayanti juga mempertanyakan penggunaan toga saat perpisahan anak-anak TK. Ia menilai, pakaian berupa jubah panjang dengan lengan tertutup dan dilengkapi dengan topi mortarboard identik digunakan saat prosesi wisuda di perguruan tinggi.
“Ya kalau bicara soal toga ini kan identik dengan perguruan tinggi dan hal tersebut sangat sakral, karena hal tersebut menunjukkan sebuah ilmu pengetahuan,” tuturnya.
Ia lantas menyampaikan kekhawatirannya tentang pelaksanaan perpisahan di TK dengan menggunakan toga. Sebab, hal ini dinilai dapat membebani masyarakat, orang tua atau wali murid dari segi finansial.
“Semoga hal tersebut tidak membebani orang tua dari si anak, karena kondisi dari orang tua kita tidak tahu seperti apa,” pungkasnya.
