Riyadh – Kerajaan Arab Saudi sedang mempersiapkan diri menghadapi pertambahan jumlah perusahaan yang memenuhi syarat untuk melayani jamaah umroh. Abdulfattah Mashat, Wakil Menteri Haji dan Umroh, menyatakan bahwa dalam musim umroh baru ini, ada potensi kenaikan jumlah peziarah dari luar negeri.
Melansir dari Asharq Al-Awsat, Selasa (18/7/2023), Mashat mengatakan kelompok pertama jamaah umroh dan pengunjung Masjid Nabawi akan mulai berdatangan dari luar Kerajaan, pada hari pertama tahun baru Hijriah.
Tujuan Fasilitas yang Komprehensif
Pemerintah Saudi juga terkenal telah bekerja keras untuk menyediakan serangkaian fasilitas yang komprehensif. Tujuannya, untuk memungkinkan umat Islam dari seluruh penjuru dunia dengan mudah mengakses Dua Masjid Suci.
Tidak hanya itu, ia juga mengharapkan terjadi peningkatan jumlah jemaah umroh yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan tujuan “Visi 2030” Kerajaan.
Mashat menekankan, peningkatan jumlah peziarah tersebut akan melebihi apa yang tercatat pada musim umroh sebelumnya. Awal tahun 1445 H akan menjadi saksi masuknya jamaah dari luar negeri dalam jumlah besar.
Peningkatan Jumlah Jamaah Umrah
Menurut data, ia mengatakan peningkatan relatif jumlah jamaah umroh terprediksi terjadi pada bulan-bulan tertentu, terutama di Rabiul Awal, Rajab, Shaaban dan bulan Ramadhan. Meski demikian, dia juga mengakui akan ada arus jamaah yang signifikan sepanjang musim umrah.
Dia ingat, Arab Saudi telah merancang jaringan udara yang menghubungkan berbagai negara dengan Jeddah atau Madinah. Saat ini, semua bandara internasional Kerajaan telah dibuka untuk peziarah, turis dan pengunjung.
Kementerian Haji dan Umroh juga tersampaikan telah mengadopsi metodologi, yang bertujuan memperkaya dan meningkatkan pengalaman pengunjung. Ia menegaskan keinginan kementerian dalam meningkatkan pengalaman tiap jamaah.
Mengurangi Persyaratan dan Standar Jamaah Haji
Kementerian dan otoritas terkait, yang memberikan layanan kepada jamaah, berusaha untuk mengurangi persyaratan dan standar bagi jamaah dari luar negeri. Penerbitan visa mendapat fasilitas, memungkinkan pengunjung melakukan umroh menggunakan visa apa pun yang tersedia.
Mashat lantas menyebut Kementerian Haji berkolaborasi dengan badan penasehat khusus, yang mempelajari praktik global yang serupa dengan sistem umroh di berbagai bidang perhotelan.
Badan tersebut lantas mengembangkan standar dan prosedur perizinan untuk perusahaan dan lembaga khusus, dengan efisiensi keuangan dan operasional yang tinggi. Hal ini sesuai dengan kriteria yang tepat, yang memungkinkan mereka meningkatkan layanan umroh.
Perizinan Permanen Perusahaan dan Institusi
Di sisi lain, Kementerian Haji dan Umroh telah mengizinkan semua perusahaan dan institusi yang memenuhi kriteria, untuk mengajukan izin secara permanen memberikan kesempatan yang sama bagi semua. Saat ini ada banyak perusahaan dan institusi khusus baru, yang akan terkenalkan ke sistem layanan.
“Kementerian ingin memastikan jamaah puas dengan layanan yang diberikan. Kementerian Haji telah mengembangkan banyak alat profesional, untuk mengukur kepuasan pengunjung dan kinerja perusahaan dan institusi umroh, serta komitmen mereka terhadap instruksi otoritas yang kompeten,” lanjut dia.
Bagi umat Muslim yang ingin menunaikan umroh, kini dapat terakses oleh siapa saja yang datang ke Kerajaan dengan berbagai jenis visa. Prosedur yang dilakukan pun mudah, melalui aplikasi Nusuk yang mengeluarkan izin umroh dan mengunjungi Rawdah.