Penulis: Lilik – Editor : Irfan
Balikpapan, infosatu.co – Pemkot Balikpapan didorong membuat posko pengaduan anak putus kuliah, sebab banyak anak Balikpapan yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah karena tidak memiliki biaya.
“Ini permasalahan kita semua, karena di data kami sangat banyak anak Balikpapan yang tidak kuliah, “kata Rektor Universitas Mulia dr Agung Sakti Pribadi dalam Diskusi Publik “Peningkatan SDM dengan Konsep Balikpapan Tanpa Putus Kuliah” yang digelar oleh salah satu radio swasta di Balikpapan, pada Senin
(24/8/ 2020).
Menurut Agung kalau Sumber Daya Manusia (SDM) Balikpapan mau meningkat dan berkembang maka anak-anak harus dikuliahkan. Apalagi Ibukota Negara (IKN) akan dipindahkan ke Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan akan menjadi penyangga dan pintu gerbang IKN maka SDM nya harus ditingkat kualitasnya supaya nantinya tidak menjadi penonton saja.
Agung pun menyampaikan bahwa saat kepemimpinan Wali Kota Imdaad Hamid tempo lalu, setiap perguruan tinggi di Balikpapan mendapatkan bantuan dana dari Pemkot Balikpapan, di mana setiap perguruan tinggi tersebut diberikan kewajiban untuk memberikan kuliah gratis kepada anak-anak Balikpapan yang punya kemampuan dan kemauan untuk kuliah.
“Sayangnya sejak sepuluh tahun terakhir bantuan tersebut tidak ada lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Azis akan memperjuangkan bantuan untuk perguruan tinggi di mata anggaran APBD Balikpapan.
“Kami siap memperjuangkan aspirasi dan masukan dari perguruan tinggi,” jelasnya.
Termasuk untuk pemberian beasiswa kepada anak-anak Balikpapan juga menjadi perhatian supaya Pemkot Balikpapan bisa menaikkan dana bantuan beasiswa tersebut.
Thohari pun dengan optimis siap memperjuangkan aspirasi dunia perguruan tinggi supaya tidak ada anak-anak Balikpapan yang putus kuliah.
