infosatu.co
KALTIM

YKAN dan Pemprov Perkuat Kolaborasi Konservasi Hutan dan Laut di Kaltim

Samarinda, infosatu.co — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) pada Senin, 21 Juli 2025 untuk memperkuat perlindungan ekosistem hutan dan laut di kawasan ini.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama YKAN, Herlina Hartono, menekankan pentingnya menjaga Kalimantan Timur sebagai salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Indonesia.

Kalimantan Timur menjadi pusat perhatian karena memiliki lebih dari 11 juta hektare hutan tropis dan kawasan laut yang merupakan bagian dari Jantung Segitiga Terumbu Karang Dunia (Coral Triangle).

“Ini bukan sekadar kekayaan lokal, tetapi aset global yang harus dijaga bersama,” ujarnya.

Sejak tahun 2002, upaya konservasi sudah dimulai di Pulau Merawan, dan pada 2014 YKAN hadir secara aktif di Kalimantan Timur sebagai mitra The Nature Conservancy (TNC) di Indonesia.

Selama lima tahun terakhir, kerja sama yang intensif telah membuahkan sejumlah capaian konkret.

Di antaranya adalah penetapan 13 area sebagai contoh model konservasi, penguatan kelembagaan daerah melalui pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) konservasi, serta pengembangan skema pendanaan berkelanjutan melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Melalui kolaborasi ini, kawasan konservasi laut seperti Kepulauan Merawan yang kaya akan spesies langka seperti penyu dan hiu karang, kini mendapat pengawasan yang lebih kuat.

Sejak 2016, kawasan ini telah diusulkan menjadi kawasan konservasi laut eksklusif yang juga mencakup pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Dalam pidatonya, Herlina juga menyoroti ancaman yang dihadapi ekosistem pesisir, seperti penangkapan ikan ilegal, kerusakan fisik akibat aktivitas manusia, dan konversi kawasan lindung.

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kolaboratif dengan dukungan teknologi. YKAN bersama mitra internasionalnya.

Seperti Global Conservation, mendukung penggunaan teknologi pengawasan canggih berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), seperti sistem pengawasan satelit, drone tanpa awak (UAV), hingga sistem komunikasi terpadu di pos komando.

“Dengan teknologi ini, patroli tidak lagi bersifat acak, tetapi berbasis data. Artinya, kita bisa mendeteksi ancaman lebih awal dan menindaklanjuti lebih cepat serta hemat anggaran,” ujarnya.

Teks: Sekretaris YKAN, Dadang I.K Mujiyono

Selaras dengan itu, Dadang I.K. Mujiyono, Sekretaris YKAN mengatakan program yang dijalankan YKAN juga mencakup aspek sosial, dengan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.

Hingga saat ini, setidaknya 50 kelompok masyarakat seluas 623.000 hektare telah mendapatkan pelatihan dan akses terhadap pendanaan hijau, termasuk untuk usaha ekonomi berbasis sumber daya alam lestari, seperti kerajinan tangan, produk kulit alami, dan pengelolaan wisata alam.

Selain aspek konservasi, program ini juga mendorong Kalimantan Timur untuk menjadi bagian dari jaringan Geopark dunia.

Saat ini, baru terdapat 12 geopark di Indonesia, dan Kalimantan Timur tengah mempersiapkan pengusulan status tersebut untuk kawasan pesisir dan perbukitan unik di wilayahnya.

Pengembangan konservasi laut juga dilakukan melalui pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), termasuk untuk aparat pengawasan perikanan.

Melalui skema insentif dan apresiasi kepada petugas yang berhasil menindak pelanggaran hukum di laut, YKAN ingin memastikan bahwa perlindungan kawasan benar-benar berjalan efektif.

Global Conservation, lembaga konservasi berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, turut mendukung penuh kerja sama ini melalui program Global Park Defense merupaka sebuah sistem perlindungan kawasan konservasi laut yang terintegrasi dengan teknologi canggih.

Melalui skema pembiayaan berbagi (50:50), dukungan ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan kapal patroli, sistem komunikasi satelit, hingga pusat komando operasional.

YKAN juga bekerja bersama pemerintah kabupaten dan desa dalam mendorong pembentukan kawasan hutan desa, pengembangan program restorasi mangrove seluas 1.200 hektare, serta penguatan sistem pemantauan karbon dan jasa lingkungan.

Hal ini sejalan dengan misi Kalimantan Timur menjadi pionir pembangunan hijau (green development) dan pengurangan emisi karbon dari deforestasi serta degradasi hutan.

Dia menegaskan bahwa pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan bukan dua hal yang saling bertentangan.

“Kami percaya, pembangunan bisa dilakukan tanpa mengorbankan alam. Kaltim telah membuktikan bahwa konservasi dan pembangunan dapat berjalan beriringan,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Dia mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kolaborasi yang berkelanjutan demi masa depan Kalimantan Timur yang lestari dan berkemajuan.

“Mari kita jaga alam, untuk menjaga masa depan. Cakap dan Anjur,” tutupnya mengutip semangat kolaborasi lokal.

Related posts

2 Gadis Terjerat Utang Jadi PSK di Dekat IKN, Polres Kukar Bongkar Jaringan TPPO

Adi Rizki Ramadhan

Pertamina Hulu Sanga Sanga Tanam 60.500 Pohon untuk Lingkungan

Adi Rizki Ramadhan

5 Nama Lolos Jadi Komisioner Komisi Informasi Kaltim, Ini Daftarnya

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page