infosatu.co
DPRD KALTIM

Usai Banjir, Reza Minta Kolaborasi dan Introspeksi Bersama

Teks: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi

Samarinda, infosatu.co – Sehari setelah banjir besar merendam 24 titik di Samarinda dan memicu longsor di sejumlah kawasan, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi, menyerukan refleksi dan kolaborasi.

Seruan tersebut disampaikan Akhmed Reza Fachlevi, melalui unggahan Instastory-nya.

Dalam unggahan tersebut, Reza menyampaikan bahwa persoalan lingkungan tidak bisa lagi dianggap sepele, dan memerlukan tanggung jawab bersama.

“Banjir yang kembali melanda beberapa wilayah di Kukar dan Samarinda menjadi pengingat bahwa tantangan lingkungan kita nyata dan membutuhkan perhatian serius,” tulis Reza di akun Instagram @akhmed_reza, Rabu, 28 Mei 2025.

Banjir yang terjadi pada Selasa kemarin disebabkan oleh hujan intensitas tinggi dengan curah mencapai 83 mm per detik sejak dini hari, ditambah fenomena backwater akibat pasang besar Sungai Mahakam dan pasang laut setinggi 2,3 meter pada pagi hari.

Genangan mencapai setinggi satu meter di beberapa titik seperti Jalan DI Panjaitan, Gajah Mada, dan Suryanata.

Bahkan, beberapa sekolah seperti SMPN 13 dan SD di Palaran terpaksa menghentikan kegiatan belajar.

Reza mengungkapkan bahwa banjir yang berulang ini merupakan dampak dari banyak faktor yang saling berkaitan.

“Berkurangnya daerah resapan air akibat menyempitnya ruang hijau dan hutan adalah salah satu penyebab utama yang tidak bisa kita abaikan lagi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti letak geografis Samarinda yang berada di bawah permukaan air, sistem drainase yang belum memadai, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Bagi Reza, solusi terhadap bencana seperti ini tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Dalam unggahan itu, Reza mengajak masyarakat untuk memulai dari hal kecil.

“Kita bisa mulai dari menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut serta dalam program penghijauan,” tulisnya.

Sementara itu, BPBD Kota Samarinda menyiagakan seluruh armada tanggap darurat, termasuk mobil Dalmas dan perahu evakuasi di kawasan krusial seperti Alaya dan Jalan DI Panjaitan.

Longsor juga terjadi di lima lokasi perbukitan seperti Jl. Gerilya Solong dan Batu Cermin RT 05 Sempaja Utara.

Elevasi air di Bendungan Benanga Lempake bahkan meningkat ke level 8,00 meter (Siaga), memicu pembukaan pintu air untuk menurunkan tekanan.

Melihat kondisi tersebut, Reza menekankan perlunya sinergi seluruh elemen masyarakat.

“Saatnya bersinergi masyarakat, pemerintah, dan semua pihak untuk merawat lingkungan dan membangun daerah kita dengan lebih bijak dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Related posts

Kembali Dikepung Banjir, Subandi: Folder dan Normalisasi Sungai Mampu Jadi Solusi

Adi Rizki Ramadhan

DPRD Kaltim: Koordinasi Lemah di Proyek Jalan Poros PPU-Paser

Adi Rizki Ramadhan

Kaltim Diandalkan Swasembada Pangan, Dewan: Percepat Infrastruktur Pertanian

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page