Kukar, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara meresmikan Teras Kota Bangun Ulu pada Senin, 7 April 2025, menandai beroperasinya ruang publik baru di Kecamatan Kota Bangun.
Kawasan ini dibangun untuk memperkuat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat, dengan pengelolaan yang dipercayakan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengatakan bahwa pembangunan pelataran tersebut merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, dengan pembiayaan melalui Dinas Perhubungan.
Kawasan yang dulunya terbengkalai kini telah diubah menjadi area yang lebih tertata, dilengkapi fasilitas umum dan deretan usaha warga seperti warung kopi.
“Ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tapi bagian dari upaya mendorong keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan ruang secara produktif,” ujar Edi Damansyah saat memberikan sambutan.
Menurutnya, pelataran ini akan difungsikan sebagai titik kumpul komunitas lokal, ruang ekspresi seni, dan pusat kegiatan ekonomi skala kecil.
Pemerintah daerah juga telah memastikan bahwa sistem retribusi di kawasan ini mengalir langsung ke kas desa sebagai bentuk pemberdayaan fiskal di tingkat lokal.
Kota Bangun dikenal sebagai salah satu wilayah strategis di Kukar, terutama dalam sektor jasa, perdagangan, dan perkebunan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di kawasan ini cukup menjanjikan, menjadikan Teras Kota Bangun bagian dari penguatan infrastruktur sosial-ekonomi di kawasan Hulu Mahakam.
Edi menegaskan bahwa keterlibatan aktif komunitas lokal menjadi kunci dalam pengelolaan pelataran ini.
Ia meminta data pelaku usaha dan komunitas desa dikumpulkan untuk kemudian difasilitasi melalui bantuan peralatan dan pelatihan yang masuk dalam kerangka program Kukar Idaman.
“Pelataran ini harus hidup. Bukan cuma jadi tempat nongkrong, tapi juga wadah ide, kreativitas, dan pertumbuhan UMKM. Ini bagian dari penguatan ekosistem lokal,” tambahnya.
Selain fokus pada pemanfaatan ekonomi, Edi juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan dan estetika kawasan agar ruang publik tersebut tetap fungsional dan nyaman.
Ia mengimbau masyarakat menjaga fasilitas dan menjadikan pelataran ini sebagai tempat yang mencerminkan nilai budaya dan tanggung jawab bersama.
Dengan beroperasinya Teras Kota Bangun, Pemkab Kukar berharap ruang publik ini menjadi contoh pemanfaatan infrastruktur berbasis partisipasi yang dapat direplikasi di wilayah lain.(Adv)
