infosatu.co
PENDIDIKAN

SMAN 1 Loa Kulu Gelar Parenting Skill, Ingatkan Peran Penting Orang Tua Didik Anak

Teks : Badiansyah saat memberikan materi kepada orang tua siswa

Kutai Kartanegara, infosatu.co – Dalam rangka meningkatkan partisipasi semua pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah baik orang tua, masyarakat maupun dunia usaha dan industri.

SMA Negeri 1 Loa Kulu menyelenggarakan parenting skill dengan mengusung tema “Kiat Sukses Mendidik Anak Generasi Digital Yang Berakhlak Mulia dan Berprestasi” dilaksanakan di Gedung SMAN 1 Loa Kulu.

Kegiatan tersebut dihadiri orang tua siswa dengan menghadirkan narasumber Ahli Parenting, Bimansyah,SPdi.

“Untuk mewujudkan output yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi cerdas emosional dan spiritual diperlukan sinergitas antara orang tua dan sekolah,” ungkap Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Loa Kulu Dr Yesy Herlina.

Baginya, kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi pengembangan anak usia remaja sebab para orang tua akan tahu benar bagaimana cara mendidik anak.

“Jika ada selama ini kita lakukan ternyata salah, maka melalui kegiatan ini, semua kekeliruan akan kita luruskan,” tuturnya kepada wali murid yang hadir.

Menurutnya, mendidik anak terlalu keras, memarahi anak dan membentak adalah bukti dan contoh tidak baik dalam mendidik anak. Terlebih pada saat ini anak dengan zaman yang semakin canggih.

Sehingga anak perlu dididik dengan cara yang nyaman tanpa harus adanya tekanan yang keras dari orang tua. Dengan begitu, anak merasa tidak tertekan dan tidak akan melawan orang tua.

Ia menambahkan, sekolah adalah tempat mendidik anak secara formal, tapi rumah dan keluarga adalah tempat pertama dan utama dalam mendidik anak. Sehingga di rumah merupakan pertama dan utama harus diperhatikan orang tua dalam mendidik anak.

“Semoga workshop ini memberikan pencerahan bagi kita semua dan bagi orang tua murid yang hadir,” tandasnya.

Lebih lanjut, kata Yessy Herlina perempuan murah senyum itu, menjelaskan acara parenting skill ini adalah bagian dari upaya sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter di rumah. Ia percaya bahwa apa yang diajarkan di sekolah harus dapat diaplikasikan di lingkungan keluarga.

“Siswa hanya menghabiskan waktu sekitar 8 jam di sekolah, sisanya berada di lingkungan rumah di bawah pengawasan orang tua. Ini yang perlu kita sampaikan,” ungkap Yessy kepada MSI Group, Sabtu (22/7/2023).

Menurutnya, salah satu contoh positif yang telah diterapkan di SMAN 1 Loa Kulu adanya program “Anjar Mengaji” sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan ini memungkinkan para siswa untuk mengaji selama 30 menit sebelum belajar dimulai, dan hal ini juga dapat diterapkan di lingkungan keluarga untuk mendukung pembentukan karakter dan spiritualitas anak.

“Kami menamkan pendidikan karakter di sekolah seperti hormat kepada guru, mengaji dan salat berjamaah. Mudah-mudah kebiasaan baik ini dapat diterapkan di rumah,” tandasnya.

Related posts

Bertepatan Hardiknas, SMAN 16 Luncurkan Buku ‘7 Kebiasaan Positif Membangun Anak Indonesia Hebat’

GratisPol, Langkah Revolusioner dalam Pemerataan Pendidikan Tinggi

Kasyful Anand

Bebas Biaya SPP, UMKT Resmi Bergabung dalam Program GratisPol

Kasyful Anand

Leave a Comment

You cannot copy content of this page