Balikpapan, infosatu.co – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, menegaskan bahwa Program Gratispol yang kini menjadi ikon baru dalam arah kebijakan pembangunan Kaltim bukanlah sebatas slogan atau retorika politik.
Program ini, menurutnya, merupakan strategi konkret dan terukur yang sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 sebagai panduan visi besar “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”.
Pernyataan tersebut disampaikan Seno Aji saat hadir dalam acara Talkshow dan Apresiasi HUT ke-22 Tribun Kaltim, yang digelar di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Rabu, 28 Mei 2025.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum bagi Pemprov Kaltim untuk menegaskan komitmen pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan merata.
“Visi ini bukan hanya retorika,” ujar Seno dengan nada tegas.
“Kami membawa semangat dan cita-cita membangun Kaltim menjadi daerah yang semakin maju dan sukses,” sambungnya.
Dalam sambutannya, Wagub Kaltim juga menyampaikan ucapan selamat kepada Tribun Kaltim yang telah berperan besar dalam menyebarluaskan informasi pembangunan.
“Selamat dan sukses terselenggaranya apresiasi 22 tahun Tribun Kaltim,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa Gratispol dan Jospol merupakan dua program unggulan yang telah diluncurkan pada 21 April 2025.
Keduanya tidak hanya hadir sebagai program insidental, melainkan telah diinternalisasi ke dalam struktur RPJMD sebagai rencana pembangunan lima tahunan yang menjadi acuan kebijakan seluruh OPD di lingkungan Pemprov Kaltim.
Program Gratispol mencakup enam layanan strategis yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.
Yaitu pendidikan gratis hingga jenjang tinggi, layanan kesehatan gratis, seragam sekolah gratis, pembebasan biaya administrasi rumah, internet desa gratis, dan perjalanan ibadah gratis seperti umrah dan kunjungan religi ke tempat-tempat suci sesuai agama masing-masing.
Sedangkan Jospol, lanjutnya, adalah kerangka pembangunan jangka menengah yang lebih berorientasi pada peningkatan produktivitas ekonomi daerah.
Program ini meliputi pengembangan sektor pertanian, hilirisasi industri, inovasi dan teknologi, serta penguatan sektor ekonomi kreatif, pembangunan desa berbasis pariwisata dan budaya, serta perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan.
“Gratispol menjadi panduan strategis yang mengarahkan pembangunan Kaltim untuk mengejar kemajuan fisik dan ekonomi, serta menyejahterakan rakyat dan membangun manusia yang unggul, sehat, dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur konektivitas antarwilayah di Kaltim yang masih belum memadai akan menjadi perhatian serius dalam RPJMD mendatang.
“Pembangunan infrastruktur konektivitas antar daerah yang saat ini masih terbatas dan belum memadai,” tegasnya.
Talkshow yang dipandu oleh Direktur Pemberitaan Tribun, Debi Mahendra, turut menghadirkan narasumber nasional, antara lain Anggota Komisi X DPR RI Hj Hetifah Sjaifudian.
Juga Rektor Universitas Mulawarman Prof. Abdunnur dan Rektor Universitas Balikpapan Dr. M. Isradi Zainal.
Diskusi berlangsung dinamis, membahas arah kebijakan pendidikan, pemanfaatan teknologi, dan integrasi sektor pembangunan antar daerah.
Acara ini juga dihadiri oleh Forkopimda Kaltim, perwakilan instansi vertikal, kementerian dan lembaga, serta pimpinan BUMN/BUMD, tokoh akademisi, dan mitra strategis pembangunan daerah lainnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi forum konsolidasi gagasan dalam mendukung implementasi Gratispol dan Jospol sebagai model kebijakan pembangunan yang berorientasi pada rakyat. (Adv)