Samarinda, infosatu.co – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji menyatakan komitmennya dalam mendukung pembangunan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sebagai bagian dari program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, ia berharap para pengembang perumahan di Kalimantan Timur (Kaltim), dapat berperan aktif dalam merealisasikan target besar tersebut.
“Pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah, sesuai target Presiden Prabowo Subianto, memang cukup besar selama lima tahun, dan sudah dibagi di beberapa provinsi di tanah air,”ungkapnya kepada awak media pada Senin, 28 Juli 2025.
“Provinsi Kaltim mendapatkan 100 ribu unit rumah MBR selama lima tahun,” sambung Seno Aji saat menerima perwakilan dari tiga asosiasi pengembang di ruang rapat Wakil Gubernur Kaltim.
Dengan target tersebut, Kaltim dituntut membangun sekitar 20 ribu unit rumah setiap tahunnya, dan ini akan bisa dilakukan kalau semuanya saling mendukung program yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Seno Aji, ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengembang, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Artinya dalam satu tahun harus terbangun dua puluh ribu unit rumah, dan ini menjadi target bersama antara pengembang dan pemerintah serta pemangku kepentingan yang lain seperti BPN,”ujar Seno Aji, dengan penuh yakin program ini bisa tercapai kalau seluruh komponen bersama sama punya komitmen.
Untuk mempercepat realisasi target tersebut, Seno Aji mengungkapkan akan segera digelar rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk kementerian, pemerintah kabupaten/kota, serta para pengembang.
“Dalam waktu dekat ini akan diadakan rakor dengan mengundang stakeholder, pengembang, pemerintah, termasuk mengundang kementerian terkait, dan juga pemerintah kabupaten kota se-Kaltim,” ucap Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim itu.
Selain membahas strategi percepatan pembangunan rumah MBR, rakor tersebut juga akan mengupas tuntas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, terutama terkait regulasi teknis seperti Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Ini yang harus dicarikan solusinya sehingga target 20 ribu rumah tercapai.
“Kita juga akan mengundang Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, serta menetapkan kebersamaan 10 kabupaten kota di Kaltim terkait dengan PBG untuk perumahan, dan PBG Express hanya Kaltim yang belum berjalan,” tandas Seno Aji.
Langkah ini diharapkan menjadi titik awal percepatan program rumah MBR di Kaltim, sekaligus mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen demi memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat secara merata. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Nur Alim