infosatu.co
KUTIM

Rangkaian Adat Pelas Tanah 5 Digelar Sederhana

Abdal Nanang Ketua Adat Kutai Timur. (foto: lilik)

Sangatta, infosatu.co – Rangkaian kegiatan Adat Pelas Tanah 5 dilaksanakan secara sederhana dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Upacara Adat Pelas Tanah ke-5 di Sangatta, Selasa (20/10/2020)

Hal ini disampaikan oleh Ketua Adat Besar Kutai (ABK) Sayyid Abdal Nanang Al Hasani di Gedung ABK (eks Kampus STAIS) Jalan APT Pranoto, Selasa (20/10/2020).

Ia mengucapkan syukur alhamdulillah kalau ABK sudah melaksanakan ritual potong satu ekor sapi untuk rangkaian kegiatan Pelas Tanah.

“Tujuannya untuk membersihkan baik tanah, udara dan laut dan sebagainya tetapi hakikatnya membersihkan hati kita semua menjadi orang yang bagus,” jelasnya kepada infosatu.co.

Selanjutnya, Pemkab Kutai Timur (Kutim) turut hadir dan sangat menghargai di kegiatan tahun ini tidak seperti tahun lalu.

“Betul-betul memperhatikan adat istiadat yang ada di Kutim supaya seni dan budaya kita hidup. Mudah-mudahan Pelas Tanah 5 ini tidak ada halangan sampai penutupan 24 oktober mendatang, ” urainya.

Lebih jauh, mantan Ketua DPRD Kutim pertama ini turut mengutarakan rasa keprihatinannya karena yang Pelas Tanah 5 ini tidak seperti yang kesatu kedua ketiga keempat yang sangat meriah waktu itu. Tapi sekarang ini tetap dilaksanakan namun sekarang tidak bisa melaksanakan seperti yang lalu. Intinya nilai sakralnya.

Hadir pada acara malam itu Staf Ahli Pemkab Kutim Syahrir mewakili Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Effendi, seluruh jajaran FKPD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota serta Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim pasangan Mahyunadi – Lulu Kinsu.

Sementara itu, Staf Ahli Pemkab Kutim Syahrir mengutarakan melalui pesta adat ini potensi-potensi daerah bisa diangkat.

“Di sini ada adat Jawa, Manado, Toraja, Sumatera dan lainnya. Kerukunan semua ini tidak menyurutkan semangat kita,” ucapnya.

Kemudian, ke depan semoga Pelas Tanah 5 bisa lebih semarak lagi, Pemkab Kutim harus mendukung
nilai-nilai budaya Kutai.

“Sebagai bangsa Indonesia kita harus menghargai sejarah adat Kutai,” urainya.(editor: irfan)

Related posts

Muara Wahau Jadi Titik Peluncuran Nasional Program Tamasya

Adi Rizki Ramadhan

Seperti di Kutim, Sukri Ajak Pengcab JMSI Miliki Bisnis Pendamping

Adi Rizki Ramadhan

JMSI Kutim Kembangkan UMKM, Sukri: Bisa Jadi Contoh Daerah Lain

Kasyful Anand

You cannot copy content of this page